Sutradara
|
Alan
Roberts[1]
|
Produser
|
Nakoula Basseley Nakoula (atau Sam Bacile)
|
Tanggal rilis
|
|
Negara
|
|
Anggaran
|
$50.000
– $60.000[3]
|
Innocence of Muslims, sebelumnya berjudul Innocence of Bn Laden
[sic] (judul produksi: Desert
Warrior, judul di internet: The Real Life of Muhammad and Muhammad Movie
Trailer) adalah sebuah film Amerika Serikat beranggaran
rendah tahun 2012 yang bertemakan anti-Islam.[4] Film ini diproduseri
oleh seorang penganut Koptik
bernama Nakoula
Basseley Nakoula.[5] Sebulan setelah
pemutaran perdananya (sekaligus satu-satunya) di Vine Theatre, Hollywood, dua trailer film
diunggah ke YouTube pada bulan Juli
2012. Trailer film ini di alih-suarakan ke dalam bahasa Arab, dan kemudian
disebarkan oleh seorang blogger Koptik keturunan Mesir-Amerika bernama Morris Sadek.[6]
Pada tanggal 8 September
2012, cuplikan sepanjang dua menit dari film ini ditayangkan di Al-Nas TV, sebuah stasiun televisi Islami di
Mesir.[7][8] Protes keras,
diduga atas penayangan film ini, pecah pada tanggal 11 September 2012,
bertepatan dengan peringatan 11 tahun serangan 11 September 2001.
Protes ini kemudian menyebar ke Libya, Yaman dan negara-negara Arab lainnya selama
hari-hari berikutnya, termasuk serangan terhadap Konsulat Amerika Serikat di Benghazi, Libya, yang menewaskan 14 orang, termasuk Duta
Besar Amerika Serikat, Christopher Stevens, dan tiga warga AS
lainnya.[8] Film ini juga
telah memicu berbagai aksi protes di seluruh dunia.
Produksi
Berdasarkan pengakuan
dari para pemeran film Innocence of Muslims, diketahui bahwa pada
awalnya konsep film itu adalah genre drama dengan judul Desert Warriors.
Film ini sendiri seharusnya bercerita tentang peristiwa kuno yang terjadi 2
ribu tahun yang lalu. Saat proses syuting, Muhammad disebut dengan nama
"Master George". Namun, setelah film ini diproduksi, pengisi suara
mulai memainkan peranannya.[9] Para pemeran film
tersebut juga merasa terkejut setelah penulisan skenario yang berubah
secara drastis. Cindy Lee Garcia, yang memerankan karakter ibu dari calon
pengantin Muhammad, mengatakan bahwa sang pembuat film, "Sam Bacile",
mengaku kalau dirinya adalah seorang pengusaha real estate Israel.
"Bacile" juga mengatakan bahwa ia berasal dari Mesir dan Garcia pernah mendengarnya
berbincang dalam bahasa Arab dengan pria lain di lokasi syuting. Garcia
mengungkapkan bahwa ia merasa ditipu dan berencana untuk mengajukan tindakan
hukum menuntut "Bacile".[1] Sarah
Abdurrahman, produser acara On the Media di WNYC menyaksikan trailer film ini dan
menyimpulkan bahwa semua dialog film ini dialih-suarakan (dubbing)
setelah syuting selesai.[10] Pada awalnya,
sutradara film ini diidentifikasi sebagai seorang sutradara film independen
bernama Alan Roberts, namun kemudian terbukti bahwa Roberts sama sekali tidak mengetahui
bahwa filmnya telah diubah oleh "Bacile".[5][11][1]
Nakoula
Basseley Nakoula, atau "Sam Bacile".
Pada bulan September
2012, seorang pria yang mengaku bernama "Sam Bacile" berbicara
melalui telepon dengan Associated Press.[8][12] Menurut
pengakuannya, dia adalah seorang pengusaha real estate berusia 56-tahun
(menurut Wall
Street Journal[13]) yang berasal
dari Israel. Setelah diselidiki, otoritas Israel di AS tidak menemukan bukti
yang menyatakan bahwa "Bacile" adalah warga Israel,[14] dan juga tidak
ada indikasi yang menunjukkan keberadaan "Sam Bacile yang berusia 50
tahunan yang tinggal di California dan memiliki usaha real estate atau
bekerja di perfilman Hollywood."[15][16] Meskipun
"Bacille" mengungkapkan bahwa film ini dibiayai oleh para donatur Yahudi dengan anggaran sebesar $5 juta, [17] Hollywood Reporter meragukan keterangan
tersebut karena film ini dibuat dengan asal-asalan dan tidak profesional. [18] Dalam
keterangannya di Wall
Street Journal, "Bacille" mengungkapkan bahwa film ini
bertujuan untuk menunjukkan apa yang disebutnya sebagai "kemunafikan"
Islam.[19] Setelah adanya
laporan lebih lanjut yang menunjukkan bahwa "Bacile" bukanlah warga
Israel dan Yahudi, Rabbi Abraham Cooper mengutuk laporan awal yang
mengatakan bahwa "Bacile" adalah seorang Yahudi dan filmnya dibiayai
oleh "100 donatur Yahudi." Cooper menyatakan bahwa "siapapun
yang menelepon ke Associated Press adalah orang yang bertujuan untuk
menyebar fitnah." Cooper juga menyerukan kepada media agar belajar dari
kejadian ini dan menyelidiki siapa sebenarnya yang menciptakan film tersebut.[20]
Setelah penyelidikan
demi penyelidikan, "Sam Bacile" kemudian diketahui bernama asli Nakoula
Basseley Nakoula, seorang imigran Kristen Koptik dari Mesir yang tinggal di Cerritos, California. Pada tahun 2010, Nakoula
pernah didakwa atas kasus penipuan bank dan dijatuhi hukuman 21 bulan penjara.[21][22] Dia dibebaskan
dari penjara dengan masa percobaan pada bulan Juni 2011.[23] Pihak yang
berwenang menyatakan bahwa Nakoula mengaku kepada polisi kalau ia menulis
skenario film tersebut saat berada di penjara bersama dengan putranya, Abanob
Basseley. Dana untuk memproduksi film ini hanya sebesar $50.000 sampai $60.000,
yang berasal dari keluarga istrinya di Mesir.[3][22] Menurut CNN, FBI
menghubunginya karena menganggap bahwa Nakoula berpotensi menimbulkan ancaman,
namun Nakoula tidak diselidiki lebih lanjut oleh FBI.[24] Meskipun
demikian, pihak berwenang negara bagian tetap menyelidikinya karena Nakoula
terbukti melanggar ketentuan hukuman percobaan yang melarangnya menggunakan
internet selama lima tahun.[25] Menurut The Smoking Gun, Nakoula telah
merencanakan untuk memproduksi film pada awal Mei 2009. Namun, ia ditangkap
karena kasus penipuan sebulan kemudian.[26]
Organisasi non-profit
Amerika, "Media for Christ", mengurus izin pengambilan gambar untuk
film ini pada bulan Agustus 2011. Nakoula menyediakan rumahnya sebagai lokasi
syuting dan membayar para pemeran dari dana yang diperolehnya dari keluarga
istrinya di Mesir.[27] Presiden
"Media for Christ", Joseph Nassralla Abdelmasih, dilaporkan
bersembunyi setelah mengetahui dampak dari film tersebut.[27] Steve Klein,
seorang veteran Perang
Vietnam yang dikenal aktif dalam menentang Islam diminta oleh
Nakoula untuk menjadi juru bicara filmnya.[28] Dikabarkan bahwa
Klein berkata kepada Nakoula kalau ia akan menjadi "Theo van Gogh selanjutnya."[29] Klein kemudian
mengungkapkan kepada seorang wartawan bernama Jeffrey Goldberg bahwa
"Bacile" bukanlah orang yang nyata dan bukanlah warga Israel atau Yahudi seperti yang dilaporkan media.[30]
Penayangan
Vine Theater, Hollywood CA. Tempat
penayangan perdana dan satu-satunya film ini.
Penayangan film Innocence
of Muslims di iklankan di surat kabar
Arab World pada bulan Mei dan Juni 2012 dengan judul Innocence of Bin
Laden. Biaya iklan ini sebesar $300 dan dibayar oleh seseorang yang
diidentifikasi bernama "Joseph". Iklan tersebut menarik perhatian
direktur organisasi "Anti-Defamation League", Abraham Foxman. Foxman
menyatakan bahwa "Ketika kami melihat iklannya di koran, kami tertarik
untuk mengetahui apakah film itu semacam film pro-jihad." Brian Donnelly, seorang pemandu
wisata di LA menyatakan bahwa ia melihat poster film tersebut dipajang di Vine
Theatre. Donnelly menyatakan: "Saya tidak tahu apakah itu film yang bagus
atau buruk. Kami tidak tahu apa-apa karena kami tidak bisa membaca tulisan
Arab."[31] Tagline poster
film ini ditulis dalam bahasa Arab, yang berbunyi: "Untuk pertama kalinya,
saudara Muslimku, Anda akan menyaksikan teroris sejati. Teroris yang membunuh
anak-anak kita di Palestina, dan saudara-saudara kita di Irak dan
Afghanistan." Versi awal dari film ini diputar satu kali di Vine Theatre, Hollywood, California, pada tanggal 23
Juni 2012 dengan jumlah penonton hanya sepuluh orang. Film tersebut tidak
memiliki sub judul dan disajikan dalam bahasa Inggris. Seorang pegawai di
teater tersebut menyatakan: "Film yang kami putar berjudul The
Innocence of Bin Laden dan penontonnya sangat sedikit."[2]
Pemutaran kedua film ini
direncanakan pada tanggal 30 Juni 2012. Seorang blogger bernama John Walsh yang
telah melihat poster film ini menghadiri pertemuan Dewan Kota Los Angeles pada
tanggal 29 Juni dan mengungkapkan kekhawatirannya mengenai penayangan film
tersebut. Walsh menyatakan dalam pertemuan itu: "Ada suatu peristiwa
mengkhawatirkan yang terjadi di Hollywood pada hari Sabtu, sebuah kelompok
telah menyewa Vine Theater untuk memutar sebuah film berjudul ‘Innocence of Bin
Laden.’ Kita tidak tahu kelompok ini kelompok apa." Situs blognya kemudian
melaporkan bahwa pada tanggal 30 Juni, pemutaran film tersebut telah
dibatalkan.[32][33] Seorang produser
TV mengambil gambar poster film tersebut saat ditampilkan di teater dan
kemudian membahasnya dalam acara "The Young Turks."[34]
Pada tanggal 14
September 2012, dilaporkan bahwa komunitas Hindu di Kanada berencana untuk menayangkan film
ini dengan "menggabungkan cuplikan film ini dengan potongan film-film
lainnya yang melecehkan umat Kristen dan Hindu." Namun, karena alasan
keamanan dan tidak adanya lokasi umum untuk menayangkan film, film ini hanya
akan ditayangkan secara pribadi untuk 200 penonton.[35][36] The Guardian melaporkan
bahwa sebuah kelompok anti-Islam di Jerman dan Gerakan "Pro Deutschland
Citizens" telah mengunggah trailer film ini di situs pribadi mereka dan
berniat untuk menampilkan keseluruhan film, namun pihak berwenang sedang
berusaha untuk mencegahnya.[37]
Konten
film
Sky News menyatakan bahwa film ini adalah sebuah film
"anti-Islam" dan "dirancang untuk membuat marah umat Muslim".[38] Menurut kantor
berita Reuters, trailer film ini
menggambarkan Nabi
Muhammad sebagai orang yang "bodoh, hidung belang, dan penipu
agama".[39] NBC News juga menulis bahwa
dalam film ini, Muhammad digambarkan sebagai seorang "casanova, homoseksual, dan pelaku
pelecehan anak".[40]
Film ini dibuka dengan
Muslim Mesir yang sedang membakar
rumah-rumah umat Kristen Mesir, sementara pasukan keamanan Mesir hanya berdiri
menyaksikan.[41] Adegan
berikutnya kembali ke zaman Nabi Muhammad. Istrinya, Khadijah, ditunjuk untuk
membuat Al-Quran berdasarkan
ayat-ayat Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.[42] Pengikut Nabi
Muhammad digambarkan sebagai "pembunuh biadab yang haus kekayaan dan
bertekad membunuh semua perempuan dan anak-anak".[43] Dalam salah satu
kutipan di trailer, Nabi Muhammad disebut sebagai seekor keledai.[44] Majalah Time menulis bahwa
film ini juga menggambarkan bahwa Nabi Muhammad memiliki sisi
"homoerotis".[45]
Promosi
Dua cuplikan film ini
diunggah ke YouTube pada tanggal 1 Juli
2012 (pukul 13:02, judul: "The Real Life of Muhammad", komentar
pengunggah: "Part of the movie, "Life of Muhammad"..... اجزاء من
فيلم حياة محمد") dan trailer kedua (pukul 13:50, judul: "Muhammad Movie
Trailer", komentar pengunggah: "فضيحة الاسلام الكبري") oleh
pengguna "sam bacile".[46]
Pada bulan September,
film ini dialih-suarakan ke dalam bahasa Arab dan disebarkan
ke dunia Arab oleh seorang blogger Koptik bernama Morris Sadek, yang kewarganegaraan Mesir-nya
telah dicabut karena mempromosikan video tersebut.[47][48]
Sebuah cuplikan
berdurasi dua menit dalam bahasa Arab disiarkan pada tanggal 8 September oleh Sheikh Khalad Abdalla[49] di sebuah
stasiun televisi Mesir bernama Al-Nas.[7][50]
Film ini juga didukung
oleh pastor Terry Jones, orang yang sebelumnya dikenal
karena aksi pembakaran Al-Quran-nya yang juga
mengakibatkan berbagai kerusuhan berdarah di seluruh dunia. Pada tanggal 11
September 2012, Jones mengatakan bahwa ia berencana untuk mempertontonkan
cuplikan 13 menit dari film ini di gereja Dove World Outreach Center
di Gainesville,
Florida.[8] Jones juga
menyatakan bahwa "film ini adalah produksi Amerika, tidak dirancang untuk
menyerang umat Muslim, namun untuk menunjukkan ideologi Islam yang merusak.
Film ini lebih lanjut juga mengungkapkan secara satir kehidupan Muhammad."[8]
Reaksi
Para pengunjuk rasa yang mengecam
film ini di Bahrain
Sheikh Khaled Abdalla,
dalam komentarnya pada tanggal 8 September di Al-Nas televisi, mengkritik
penggambaran Nabi
Muhammad dalam film ini.[51] Pada hari yang
sama, The Times melaporkan
bahwa film itu juga dikecam oleh pemimpin salah satu partai politik di Mesir.[52] Presiden Mesir, Muhammad Mursi, mendesak
pemerintah Amerika Serikat untuk menghukum pembuat film yang disebutnya sebagai
"orang gila".[53] Kedutaan AS di Kairo juga mengeluarkan pernyataan yang
mengutuk pembuat film ini.[54]
Pada tanggal 12
September, YouTube mengumumkan bahwa
mereka untuk sementara membatasi akses ke video ini di Mesir dan Libya.[55] Beberapa kantor
berita melaporkan bahwa "Bacile" telah bersembunyi karena mencemaskan
bahwa situasi saat ini dapat digunakan sebagai alasan untuk menyakitinya,[8] dan menyatakan
bahwa ia akan tetap mempertahankan film ini.[29]
"Bacile" juga mengungkapkan keprihatinannya atas tewasnya Stevens dan
menyalahkan sistem keamanan di konsulat AS.[14] Afghanistan memutuskan
untuk menyensor YouTube pada tanggal 12 September.[56] Pemblokiran
akses ke video ini juga terjadi di India, Indonesia, dan Malaysia.[57]
Penayangan trailer film
ini menimbulkan protes yang menyebabkan kematian dan ratusan cedera di beberapa
kota di dunia.[58] Beberapa pejabat
AS yang berbicara secara anonimitas, mengatakan bahwa mereka percaya serangan
terhadap Kedutaan AS yang terjadi di Benghazi, Libya, telah dikoordinasikan dan direncanakan
terlebih dahulu, dan tidak dipicu oleh film.[59] Al-Qaeda menyatakan
bertanggungjawab atas serangan tersebut dan beralasan bahwa hal itu dilakukan sebagai
pembalasan atas serangan oleh pesawat tanpa awak AS yang menewaskan pemimpin
Al-Qaeda, Abu Yahya al-Libi.[60]
Film ini juga dikecam
oleh Gereja Kristen Ortodoks Koptik.[61] Keuskupan Koptik
Los Angeles mengeluarkan pernyataan yang menolak melibatkan dan menyeret Koptik
dalam kasus ini.[62] Selain itu, Dewan Gereja-gereja se-Dunia juga menyatakan bahwa film ini
adalah bentuk "penghinaan terhadap jantung keyakinan umat Islam dan umat
beragama lainnya."[63][64]
Timur
Tengah dan Afrika Utara
Daftar ini belumlah
lengkap. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya.
Negara
|
Informasi
|
Ref.
|
1.000
orang menggelar aksi unjuk rasa mengecam film ini di Jalalabad. Para pengunjuk
rasa membakar patung Presiden AS Barack Obama.
|
||
Unjuk
rasa oleh sekitar 2.000 demonstran terjadi di Diraz. Ulama Sunni dan Syiah di Bahrain bersatu mengutuk
film ini.
|
||
Reuters melaporkan
ratusan aksi unjuk rasa
menentang film ini terjadi di Baghdad,
Sadr City dan Basra. Protes dalam skala kecil juga
terjadi di Najaf. Para pengunjuk
rasa membakar bendera Amerika Serikat, meneriakkan kata-kata "Matilah
Amerika" dan menyerukan pemerintah Irak agar mengusir para diplomat
Amerika. Aksi protes ini dipelopori oleh pimpinan Syiah Moqtada al-Sadr, termasuk ulama-ulama Sunni dan Syiah. Di kota Hilla, kawasan yang didominasi oleh Syiah, pengunjuk rasa
membakar bendera Israel dan Amerika Serikat. Di Samarra, para ulama
menyerukan untuk memboikot produk-produk asal Amerika Serikat.
|
||
Sekitar
50 anggota Gerakan Islam di Israel melakukan aksi protes di depan Kedutaan
Besar AS di Tel Aviv. Mereka
menyatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat telah mensponsori "rakyat
jelata" untuk menjatuhkan Islam dan umat Muslim. Tidak ada bentrokan
atau kerusuhan dalam aksi ini. Di Acre, pengunjuk rasa Arab
meneriakkan bahwa "hanya aturan Islam yang akan mewujudkan perdamaian di
seluruh dunia. Yahudi dan Kristen bisa hidup tanpa dibayangi ketakutan di
bawah sayap Islam." Beberapa kata-kata yang menyatakan dukungan untuk Osama bin Laden juga
diteriakkan oleh para pengunjuk rasa.
|
||
Di
Amman, 200-an pengikut
Salafi berunjuk rasa di kedutaan AS, sedangkan 1400 pendukung Ikhwanul
Muslimin juga berunjuk rasa di pusat kota Amman.
|
||
Unjuk
rasa anti-Amerika berlangsung di luar kedutaan AS di Kuwait oleh sekitar 200
pendemo.
|
||
Protes
yang terjadi di Kantor Konsulat AS di Benghazi, Libya,
menewaskan empat warga AS, termasuk Duta Besar Christopher Stevens.
|
||
Unjuk
rasa pecah di ibu kota Nouakchott.
|
||
Agence France Press melaporkan bahwa sekitar
300 sampai 400 pengunjuk rasa berkumpul di luar Konsulat AS di Casablanca pada tanggal
12 September dengan pengawasan ketat dari kepolisian Maroko. Aksi protes
berlangsung tanpa kekerasan, sebagian besar diorganisasikan melalui media sosial dan tidak
dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu. Kurang lebih 200 Islamis garis
keras berkumpul di Salé, kota kembarnya ibu kota Maroko, Rabat. Pengunjuk rasa ini meneriakkan
seruan anti-AS dan membakar bendera AS.
|
||
Aksi
demo mengutuk penayangan film ini berlangsung di luar Kedubes AS di Kairo. Protes ini dilaporkan menelan
satu korban jiwa. Menurut sumber-sumber keamanan, 53 polisi juga mengalami
luka-luka dalam bentrok tersebut. Bahkan 7 polisi di antaranya menderita
luka-luka tembakan.
|
||
Aksi
protes dilaporkan terjadi di Jalur Gaza.
Puluhan warga Palestina memprotes dan membakar bendera Amerika dan Israel
sambil meneriakkan "Matilah Amerika dan Israel!" Badan-badan
internasional menutup kantor mereka di Gaza pada hari itu sebagai langkah
pencegahan. Keesokan harinya, di kota Gaza, sekitar 25.000 massa turun ke
jalan, membakar bendera Amerika dan Israel serta patung sang produser film.
Beberapa ratus orang juga berunjuk rasa di Nablus dan membakar
bendera Amerika.
|
||
Aksi
unjuk rasa berlangsung di luar McDonald's di Buraidah.
|
||
200
orang berdemonstrasi di depan kedutaan AS di Damaskus.
|
||
Irish Times melaporkan sekitar 200
pengunjuk rasa berunjuk rasa di depan kedutaan AS di Tunis. Para pengunjuk rasa ini
melemparkan batu, membakar bendera AS dan meneriakkan slogan anti-Amerika.
Aksi ini dibubarkan oleh polisi dengan menggunakan semburan gas air mata dan
peluru karet.
|
||
Ratusan
orang berkumpul di Alun-alun Beyazit di Istanbul dalam aksi
demonstrasi damai menentang film. Aksi ini disponsori oleh Partai Saadet, sebuah partai konservatif
marginal yang tidak terwakili di parlemen Turki.
|
||
Di
Yaman juga dilaporkan telah terjadi bentrokan setelah demonstran menyerbu
Kedutaan Besar AS. Peristiwa ini menewaskan empat pengunjuk rasa dan 48 orang
cedera. Korban termasuk 10 anggota pasukan keamanan yang ditugasi untuk
menjaga kedutaan tersebut.
|
Amerika
Negara
|
Informasi
|
Ref.
|
Lebih
dari 100 orang menggelar unjuk rasa di Balai Kota Calgary. Mahdi Qasqas,
pemimpin Dewan Muslim Calgary mengatakan bahwa protes tersebut tidak hanya
berhubungan dengan film anti-Islam
tersebut. "Kebencian bukan hanya fenomena yang berhubungan dengan umat
Islam. Ini terkait dengan semua populasi minoritas non-dominan dan kami di
sini untuk menghentikan semua itu," ujar Qasqas.
|
Asia
Negara
|
Informasi
|
Ref.
|
Sekitar
1.000 anggota kelompok "Khelafat Andolon" berunjuk rasa dan mencoba
mendekati kedutaan AS di Dhaka,
namun aksi ini dihentikan oleh polisi setempat. Tidak ada laporan tentang
adanya kericuhan dalam aksi ini.
|
||
Demonstrasi
berlangsung di Srinagar,
Kashmir. Imam setempat
mengecam film Innocence of Muslims dan mengatakan "Ini adalah hak
kita untuk memprotes tindakan keji yang bertujuan untuk menyakiti sentimen
kaum muslimin. Namun, kami tidak akan melakukan aksi vandalisme properti yang
hanya akan menyebabkan kerugian bagi kita sendiri. Kami akan protes dengan
damai." Aksi protes ini berlangsung selama tiga hari, konsulat AS di Chennai tetap saja
dilempari batu yang memecahkan beberapa kaca jendela. Akibatnya, proses
penerbitan Visa oleh konsulat AS dibatalkan selama dua hari.
|
||
Aksi
unjuk rasa anti-Amerika dan anti-Israel berlangsung di luar kedutaan AS di Jakarta oleh sekitar 200
pengunjuk rasa.
|
||
Aksi
protes digelar oleh sekitar 30 Muslim yang mewakili berbagai organisasi Islam
di Malaysia. Aksi ini berlangsung di kedutaan AS di Kuala Lumpur. Protes juga
terjadi di Batu Caves
dan di Ipoh.
|
||
Aksi
protes terjadi di ibu kota Maladewa, Male.
|
||
Aksi
protes digelar di kedutaan besar AS di Islamabad, Peshawar, Karachi dan Swat oleh "Jamaat-e-Islami",
sementara aksi demonstrasi juga terjadi di Lahore oleh kelompok
"Tehreek-e-Hurmat-e-Rasool" dan
"Tehreek-e-Hurmat-e-Rasool", serta di Multan oleh "Jamiat
Talba Arbia" dan "Shehri Mahaz".
Pada tanggal 13 September 2012, Altaf Hussain (Kepala Gerakan Mutahidda
Qaumi, partai politik terbesar ke-3 di Pakistan) mengirim telegram kepada Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, Menteri
Luar Negeri Hillary
Clinton, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan
Sekretaris Jenderal OKI Ekmeleddin
Ihsanoglu. Hussain menuntut agar film tersebut harus segera
ditarik karena telah menyakiti perasaan lebih dari satu miliar umat Islam di
seluruh dunia.[94]
|
||
Lebih
dari 300 pengunjuk rasa berdemo di Marawi, Lanao del Sur sembari
membakar bendera Amerika Serikat pada tanggal 17 September 2012.
|
||
Protes
mengecam film ini berlangsung di Sri Lanka Barat.
|
Oseania
Negara
|
Informasi
|
Ref.
|
Pada
tanggal 15 September 2012, lebih dari 500 orang berunjuk rasa di depan
Konsulat AS di Martin Place, Sydney,
New South Wales. Para
demonstran, termasuk anak-anak,[97] membawa
spanduk bertuliskan "Penggal kepala semua orang yang menghina Nabi"
dan meneriakkan sentimen pro-Islam dan pro-Osama bin Laden. Polisi berusaha
untuk membentuk sebuah barisan di depan para demonstran namun tidak berhasil.
Aksi ini berubah menjadi kericuhan. Polisi menggunakan semprotan merica dan
anjing pelacak dikerahkan untuk memecah kericuhan. Enam anggota polisi,
beberapa pengunjuk rasa dan warga sipil terluka, dua kendaraan polisi juga
dirusak dalam aksi tersebut.
|
Afrika
Negara
|
Informasi
|
Ref.
|
Unjuk
rasa terjadi di Mombasa. Para demonstran
meneriakkan slogan-slogan anti-AS dan membakar bendera AS.
|
||
Di
Nigeria, para ulama mengutuk film ini, namun menyarankan agar tidak melakukan
aksi demonstrasi. Meskipun demikian, pasukan keamanan di seluruh negeri
sedang dalam keadaan waspada mengantisipasi terjadinya aksi unjuk rasa.
|
||
Ratusan
pengunjuk rasa menyerbu sebuah katedral di Zinder serta membakar
bendera Amerika Serikat dan Inggris.
Dewan Islam Niger mengutuk film kontroversial ini, namun menyarankan agar
pengunjuk rasa tidak menyerang gereja-gereja. Seorang anggota polisi terluka
dan sekitar selusin demonstran ditangkap dalam aksi ini.
|
||
Hampir
seribu orang memprotes film ini di Mogadishu, Somalia.
|
||
Ratusan
pengunjuk rasa yang menyebut diri mereka sebagai "Pemuda Sudan"
berkumpul di luar kedubes Amerika Serikat di Khartoum pada tanggal 12
September. Wakil kedutaan bertemu dengan tiga pengunjuk rasa, menghasilkan
tuntutan tertulis yang menuntut permintaan maaf dari pembuat film dan
penghapusan video di YouTube.
|
Eropa
Negara
|
Informasi
|
Ref.
|
Aksi
demonstrasi terjadi di Antwerp
pada tanggal 16 September. Para demonstran meneriakkan slogan-slogan anti-AS
dan membakar bendera AS. Polisi Belgia menangkap 230 orang, termasuk seorang
pemimpin kelompok Islam "Sharia4Belgium".
|
||
Lebih
dari 100 demonstran ditangkap dalam aksi unjuk rasa di luar kedutaan AS di
Paris. Dalam aksi tersebut, empat orang juga menderita luka ringan.
|
||
Konsulat
Amerika di Amsterdam ditutup lebih
awal dari biasanya pada tanggal 14 September untuk mengantisipasi unjuk rasa.
Sebuah demonstrasi damai oleh sekitar 30 orang terjadi di Dam Square di pusat kota Amsterdam.
Politisi Belanda, Geert Wilders, memuat
pranala video YouTube film ini di situs pribadinya. Sesaat setelah itu, situs
pribadinya dan juga situs resmi Partai Kebebasan jadi tidak bisa diakses.
Menanggapi tindakannya ini, Wilders menyatakan bahwa aksinya ini termotivasi
"untuk membela kebebasan berekspresi."
|
||
200-an
demonstran berkumpul di luar kedutaan besar AS di London, membakar bendera
AS dan Israel. The Daily Mail melaporkan bahwa aksi
demo dan pembakaran bendera ini diprovokatori oleh Anjem Choudary. Tidak ada laporan tentang
adanya kekerasan dalam aksi ini.
|
Tanggapan
Amerika Serikat
Presiden Barack Obama dan Menteri
Luar Negeri Hillary Rodham Clinton memberikan pernyataan di Gedung Putih yang mengutuk
serangan terhadap Kedutaan AS.[111]
Pada tanggal 12
September 2012, Presiden
Amerika Serikat Barack
Obama mengatakan bahwa ia "sangat mengutuk serangan terhadap
fasilitas diplomatik Amerika Serikat". Obama lebih lanjut memerintahkan
agar keamanan ditingkatkan di semua fasilitas tersebut.[112] Sekelompok tim
Marinir kemudian dikirim ke Libya untuk membantu meningkatkan keamanan.[113]
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menyebut
film Innocence of Muslims yang dibuat oleh Nakoula Basseley Nakoula ini
sebagai film yang menjijikkan dan tercela. Clinton menegaskan, pemerintah AS
tidak ada hubungannya dengan film yang dimaksud. "Film itu adalah upaya
sinisme untuk menyerang orang lain atas keyakinan relijiusnya. Bagi kami,
khususnya bagi saya secara personal, video ini benar-benar menjijikkan dan
sangat tercela. Nampaknya memang sengaja memiliki tujuan menghina, untuk
merendahkan sebuah agama yang besar dan memprovokasi kemarahan," kata
Clinton pada tanggal 12 September 2012. Meski demikian, Clinton menyatakan
semestinya film tersebut tidak dapat dijadikan pembenaran untuk merusak
fasilitas dan menyerang diplomat AS.[114] Sejumlah
anggota Kongres
Amerika Serikat, termasuk Rand Paul, Tom McClintock, dan Jeff Landry, menyarankan agar bantuan kepada
Mesir dan Libya dihentikan atau dipotong.[115]
http://id.wikipedia.org/wiki/Innocence_of_Muslims
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan berikan komentar anda