Agan-agan, disini saya akan membahas tema tentang pentingnya
beradaptasi dengan lingkungan dan situasi yg baru. Kenapa saya ingin membahas
ini? Jujur saja, ini adalah unek-unek yg sedang saya rasakan. Hhe
Pertama kita ambil perumpamaan seperti ini, beruang kutub
jika dipaksa hidup di hutan tropis jelas akan mati. Begitupun jika beruang madu
dipaksa untuk hidup di antartica jelas
akan mati pula.
Apa penyebabnya?
Itu karena mereka tidak bisa beradaptasi
dengan lingkungan disekitarnya. Secara kasar, itu bukan habitatnya.
Hikmah bagi kita, kita jangan memaksakan akan segala
sesuatu. Hiduplah dilingkungan yg tidak terlalu jauh dari kemampuan fisik,
psikologi, dan batas toleransi diri kita sendiri.
Contoh, kita orang miskin,
maka jangan memaksakan untuk main atau nongkrong ke tempat-tempat yg berkesan
untuk kalangan highclass. So, secara kasarnya ukurlah diri kalian sendiri
sebelum terjun atau melaksanakan sesuatu. Tanyakan pada diri kalian apakah
kalian sanggup atau tidak. Disini saya tidak menyuruh kalian untuk berkecil
hati, justru saya ingin agar kalian lebih percaya diri. Kuncinya adalah
mengetahui siapa kalian, apa kelemahan dan kelebihan kalian. Satu hal yg harus
selalu kalian yakini, yakinlah bahwa setiap manusia itu pasti punya sesuatu yg
tidak orang lain punya. Maka disitulah keistimewaan kalian. Disitulah kalian
harusnya menonjolkan diri. So, its time to get up.
Perumpamaan kedua adalah, jika anda akan menggiring
sekumpulan kambing, reaksi mana yg akan kalian ambil? Apakah kalian akan
mengiming-imingi mereka dengan rumput supaya mereka termotivasi untuk bergerak
mengikuti kemana langkah anda pergi? Atau anda akan memaksa mereka berjalan
sesuai kehendak anda dengan cara mencambuk mereka dari belakang supaya mereka
menurut dan mengukuti keinginana anda?
Jawabannya tergantung pada keinginan dan pilihan anda
sendiri. Cuma saya akan menggambarkan sekilas tentang bagaimana nanti hasilnya.
Hasil dari perumpamaan diatas adalah kedua cara tersebut
memang ampuh dan si kambing bakalan bergerak mengikuti apa yg anda inginkan.
Cara pertama adalah cara termudah. Kita cukup memotivasi para kambing itu.
Tanpa kekerasan. Hanya sedikit usaha dan kesabaran. Tapi percayalah, hasilnya
tak akan mengecewakan, bahkan akan lebih baik dari apa yg anda harapkan
sebelumnya.
Cara kedua adalah cara yg penuh dengan paksaan. Bukan
motivasi, tapi tekananlah yg anda berikan. Para kambing tersebut mungkin akan
bergerak mengikuti sesuai dengan keinginan anda, tapi sisi negatifnya adalah
berdampak pada kambing itu dan pada diri anda sendiri. Kenapa? Kok bisa? Selain
para kambing itu kesakitan karena cambukan, mungkin saja mereka juga bisa
tertekan. Endingnya mereka bukannya nurut, tapi malah kabur. Dampak bagi anda
bahkan lebih parah lagi. Pertama anda akan buang-buang tenaga karena mencambuki
mereka. Kedua, anda mungkin akan merasa kesal jika mereka tidak menurut. Dan
ketiga anda bakalan terkena penyakit darah tinggi karena terlalu sering
marah-marah sama kambing tsb. Hhe
Perumpamaan yg kedua saya khususkan buat atasan saya.
Mudah-mudahan beliau membaca tulisan saya ini. (pasti baca lah, orang dia lagi
kerja aja masih sibuk dengan blackberry-nya. Biasa, BBM-an. Katanya gaul.
Padahal Cuma numpang beken doang). Mudah-mudahan beliau bisa memahami makna
dari tulisan ini. Dalam hal apapun ada 3 hal yg harus dipakai secara
bersinergis yaitu logika, penalaran, dan perasaan (hati). Inget bos, kami
bukanlah para budak yg bisa loe perlakukan sesuka hati loe. Kami juga manusia.
Emangnya loe, mana bisa loe disebut manusia, kan loe gak punya hati. Buktinya
aja hati loe gak pernah loe pake.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan berikan komentar anda