Translate

Minggu, 29 Juli 2012

benarkah NASA itu sudah menipu seluruh umat manusia ?


Pada tanggal 15 Februari 2001 stasiun TV FOX (disiarkan kembali 2005 oleh Star World Philipines) menyiarkan sebuah program dengan judul Conspiracy Theory: Did We Land on the Moon?. program ini memberikan bukti-bukti bahwa NASA telah memanipulasi berita pendaratan di bulan.
Hoax teori ini telah beredar beberapa tahun sebelumnya, namun tahun 2001 adalah pertama kalinya program ini di tayangkan kepada masyarakat.
Program TV ini diberikan kepada rakyat amerika yang memiliki dugaan yang kuat bahwa pemerintah mereka telah melakukan konspirasi melalui NASA dengan menciptakan sebuah ‘multi-million hoax’.
Walaupun di amerika sendiri kredibilitas FOX ‘agak’ diragukan, dengan hanya menampilkan hasil research yang tidak mendalam, tidak akurasi secara ilimiah dan konklusi yang subjektif, namun setidaknya acara ini telah membuka mata dan merubah sudut pandang dunia tentang pendaratan di bulan. Ini dapat dilihat dari rating siaran yang FOX yang meningkat tajam dengan adanya program ini. Di sisi lain warga amerika sendiri telah kehilangan respek terhadap integritas pemerintahan mereka.
Beberapa orang yang sangat terkemuka dalam meyuarakan hoax theory ini adalah Bill Kaysing penulis We Never Went To The Moon, Ralph Rene penulis NASA Mooned America, [b]David Peary dan Mary Bennett[b], co-author dari Dark Moon: Apollo and the Whistle Blowers dan yang paling terbaru adalah Bart Sibrel produser dari A Funny Thing Happened on the Way to the Moon. mereka adalah orang-orang amerika sendiri yang lantang menyuarakan Moon Landing as the great hoax of the century berdasarkan bukti dari foto-foto Apollo dan rekaman video serta kesaksian-kesaksian dari mereka yang terlibat dalam ‘project’ ini.
  • Kemungkinan berhasil diperhitungkan sangat kecil sehingga tidak dapat dibayangkan adanya pendaratan di bulan
Bill Kaysing mengatakan bahwa perhitungan keberhasilan pendaratan di bulan adalah 0.0017% (1 : 60,000). Sumber dari informasi ini adalah reportase yang di sediakan oleh Rocketdyne company pada akhir tahun 1950an. Lampiran ini tentu saja didasarkan pengetahuan mereka akan teknologi yang tersedia saat itu.
  • Seluruh Misi Apollo sebelum Apollo 11 Terserang Kerusakan Pada Sekitar 20,000 Bagian. Pengecualian pada Apollo 13 NASA Mengklaim Tidak Ada Masalah Teknis Pada Misi Bulan Mereka

Klaim hoax ini dikemukakan oleh Ralph Rene. Misi-misi Apollo sebelumnya terdapat begitu banya masalah yang tidak dapat di atasi oleh NASA sehingga mereka memutuskan untuk memanipulasi ini. Pengalaman dari misi-misi Apollo sebelumnya yang mengalami begitu banyak permasalah teknis dan kerusakan, maka astronot-astronot Apollo ‘dilatih’ keras untuk menghadapi masalah-masalah ini, dan pendaratan di bulan dapat berjalan dengan mulus. Amazing…
  • Jeleknya Kualitas Video Sehingga Tidak Dapat Diuji Dengan Lebih Mendalam

Video pendaratan Apollo 11 dikirim langsung ke bumi dari permukaan bulan dengan menggunakan antenna Lunar Module dan power supply. Sehingga terdapat batasan bandwidth yang dapat di transmisi. Sehingga Apollo 11 hanya dapat menggunakan gambar hitam-putih, slow-scan TV camera dengan scan rate 10 frame per detik pada 320 baris per frame. Untuk dapat menyiarkan situasi bulan kepada bumi maka gambar-gambar ini perlu di convert ke standart TV komersial. Di amerika, standar EIA adalah 30 frame per detik pada 525 baris per frame. Tayangan yang di kirim dari bulan ditampilkan pada monitor hitam-putih 10 inch dan sebuah kamera vidicon di arahkan ke layer monitor kemudian di scan menggunakan standar EIA.
Dalam sebuah misi yang sangat ambisius ini, NASA kehilangan kapabilitasnya dengan tidak mampunya Apollo 11 mengirimkan tayangan high-quality. Misi berikutnya, dimulai dengan Apollo 12 NASA membekali astronot mereka dengan kemampuan bandwidth yang lebih besar sehingga dapat mengirimkan gambar bewarna langsung ke bumi.
  • Tidak Akan Ada Gambar Yang Diambil Dari Bulan Karna Film Akan Meleleh Pada Temperatur 250°

Astronot Apollo pada saat itu menggunakan sebuah film transparansi khusus yang dibuat oleh Eastman Kodak dibawah kontrak NASA. Layer dari emulsi fotosensitif ini diletakan dalam ESTAR yang terbuat dari polister, yang biasanya di gunakan dalam pembuatan film bergerak. Titik leleh ESTAR adalah 490° F, namun penyusutan dan distorsi dapat terjadai pada temperatur 200° F. dan film ini tidak pernah diuji dalam temperature seperti ini. Kameranya sendiri disimpan didalam sebuah tempat khusus yang di disain untuk menjaga film agar tetap dingin.
Situasi di bulan yang tanpa udara sangat berbeda dengan situasi oven di dapur kita pada umumnya. Tanpa konveksi dan koduksi, maka panas dapat tersebar karna radiasi.
  • Setiap Foto Yang Ditampilkan Dibuat Dengan Sangat Sempurna, Terfokus, dan di Ekspos. Kenyataanya Astronot Menggunakan Kamera Tanpa Viewfinders dan Pengatur Cahaya

Artinya adalah, astronot tidak dapat mengambil gambar yang begitu sempurnanya. Jadi jawaban yang sangat jelas adalah mereka tidak pernah mengambil foto di bulan, ini adalah contoh dari gambar yang diambil di bulan
Bandingkan dengan foto yang di ambil tanpa menggunakan viewfinders dan pengatur cahaya
Kedua foto ini dikeluarkan oleh NASA. Mungkin saja para astronot ini telah meluangkan banyak waktu mereka untuk: practice, practice dan practice. Mungkin tidak ada manusia yang pernah mempersiapkan diri mereka sebaik para astronot Apollo.
  • Langit yang Gelap Harusnya Penuh Dengan Bintang-Bintang, Namun Tidak Satupun yang Nampak Pada Setiap Foto Apollo

Untuk alasan yang sama foto bumi yang di ambil dari bulan pun kurang menampilkan bintang. Beberapa orang menyanggah hal ini dengan mengatakan, bahwa bintang-bintang itu ada di sana namun tidak keliahatan, tapi mereka lupa bahwa ada hal yang berbeda antar ‘melihat’ dan ‘memotret’ bintang.
Bill Kaysing mengatakan bahwa NASA telah berdusta dengan mengatakan bahwa bintang tidak dapat di lihat di ruang angkasa, pada kenyataan NASA kemudian melepaskan foto-foto yang juga memperlihatkan adanya bintang.
Foto Endeavour diambil dari flight deck menunjukan foto aurora pada waktu malam diambil dari pesawat astronot (bukan Apollo 11).

Kita masi bias melihat dengan jelas dan membedakan mana aurora dan mana bintang.
Astronot Apollo sendiri pun tidak pernah menyatakan bahwa mereka melihat bintang di langit, karna terangnya permukaan bulan sehingga mereka tidak dapat melihat cahaya bintang. Ini sama hal nya kita ingin melihat bintang pada malam hari namun mata kita ‘tertutup’ dengan cahaya senter. Di sisi lain, astronot Gene Cernan mengatakan bahwa saat dia berada dibayangan Lunar Module Apollo 17, iada dapat melihat dengan jelas beberapa bintang ketika ia berada diluar.
  • Bayangan Yang Dihasilkan Pada Pemukaan Bulan Harusnya Paralel. Beberapa Bayangan Pada Foto Apollo Tidak Paralel. Indikasi Bahwa Sumber Cahaya Bukan Hanya
Sanggahan yang muncul adalah, ini hanya masalah persepektif saja. Sebuah foto adalah wujud 2 dimensi dari dunia yang 3 dimensi, meskipun pada beberapa film-film komersil yang dihasilkan menampilkan hasil bayangan yang tidak paralalel.
Sanggahan yang lain adalah bahwa tidak paralelnya bayangan yang dihasilkan bisa jadi karna permukaan yang berbeda, misalnya satu bayangan jatuh di daerah yang rata sedangkan satunya lagi jatuh pada daerah yang miring, jika dilihat dari samping maka akan tampak 2 bayangan yang tidak parallel. Namun jangan lupa, bila kedua bayangan ini dilihat dari atas maka tetap akan tampak bayangan yang parallel.
Gambar yang diambil dibumi ini merupakan contoh bahwa perspektif dapat menyebabkan bayangan yang tidak parallel.
  • Panjang Bayangan Yang Berbeda Karena Sumber Cahaya Yang Berbeda

Datang dari David Percy yang memuculkan gambar ini pada websitenya
Percy mengatakan bahwa beda permukaan bulan saat foto ini diambil bukanlah alasan mengapa terdapat dua bayangan yang berbeda ukuran. Karena tempat dimana Apollo 11 berada adalah rata.
  • Beberapa Foto Apollo Memperlihatkan Sumber Cahaya Misterius Yang Kelihatan Seperti Spotlight Studio

Pembawa ide moon landing adalah hoax, menggunakan foto-foto ini sebagai bukti mereka.
Bila bayangan tercipta dari satu sumber cahaya maka bayang tersebut akan menutupi secara penuh seluruh daerah dibawahnya.
Jika kita memperhatikan daerah 6 dan J, kita tidak lagi melihat bintang. Pada area K kita akan menemukan salah satu sisi dari LEM yang terbungkus dengan bayangan, tapi symbol bendera amerika seperti di terangi.
  • Hanya Ada Dua Astronot Yang Berjalan di Bulan Dalam Setiap Misi Apollo, Namun Ada Beberapa Foto Dimana Astronot Memantulkan Gambar Astronot Lain Yang Tidak Memiliki Kamera. Siapa Yang Mengambil Foto??

Astronot Apollo Membawa kamera yang dipasang di depan baju angkasa mereka (daerah dada). Pada foto Apollo 12 ini, astronot Alan Bean di foto oleh Pete Conrad, kita dapat melihat dengan jelas kamera Bean ganjal di dadanya. Perhatikan lebih jelas pantulan Conrad pada visor Bean, terlihat kamera Conrad yang di operasikan dengan tangan kananya.
Gambar ini diambil saat Alan Bean memegang sebuah Special Environment Examiner Container. Jika foto ini diambil oleh kamera dada Conrad maka helm L seharusnya tidak terlihat.
Bayangan yang dipantulkan pada visor Bean M berada pada arah yang berbeda, tidak pada garis parallel yang seharusnya.
Jika kita melihat pada Enviromental Sampler yang sedang di pegang Bean N, pantulan datang dari sumber cahaya yang bukan matahari, tapi itu bisa saja cahaya dari baju ruang angkasa. Namun pada 7, terlihat sumber cahaya lain.
  • Pada Sebuah Foto Apollo 11 Buzz Aldrin, Horizon Terletak Pada Garis Mata; Sehingga, Jika Kamera Dilekatkan Di Dada Neil Amstrong, Horizon Harus Berada Pada Permukaan Dada

Ini adalah foto yang paling banyak di cetak dari keseluruhan foto yang di bawa dari bulan.
Foto yang diambil di atas permukaan bulan pada ketinggian yang sama; bagaimanapun juga bila Armstrong berdiri pada permukaan yang lebih tinggi makan permukaan horizon akan turut naik. Jika kita meliahat bayangan Armstrong pada visor Buzz Aldrin, kita melihat horizon pada dadanya.
Ini manampakan posisi Armstrong yang berdiri di dataran yang lebih tinggi dengan dadanya yang berada hampir sama dengan mata Aldrin.
Perhatikan area B ada bayangan yang terpancar pada baju angkasa Buzz Aldrin. Sekali lagi, jika matahari adalah satu-satunya sumber cahaya di bulan, maka bayangan ini harusnya menjadi lebih gelap.
Daerah C perhatikan permukaan bulan menghilang di kejauhan sampai pada horizon bulan. Pada tempat tampa atmosfir, maka daratan tidak akan menghilang, tapi akan tetap terlihat tajam sampai pada horizon bulan.
Lihat daerah D secara jelas kita dapat melihat satu bentuk struktur terpantul dari helm Aldrin, ga tau apa itu, tapi itu ada di sana.
  • Jejak Di Permukaan Bulan

Pada gambar ini (perhatikan daerah yang dilingkar). Jejak Lunar Rover ini sangat jelas terbentuk. Pada kenyataanya kita harus memiliki campuran senyawa dan air untuk dapat menciptakan jejak yang jelas seperti itu.
Jika kita melihat batu yang diberi label R akan terlihat sebuah huruf ‘C’ terpahat diatas batu. Apakah ada yang lupa mindahin?


Sebagaimana ketika take off make Luna Module juga akan mengeluarkan ‘hembusan’ yang kuat ketikan akan landing di bulan. Bagaimana bisa kita akan mendapatkan sebuah foto jejak kaki pertama manusia di bulan?
  • Cross Hair Yang Terdapat di Depan Dan Belakang Image
perhatikan terdapat dua cross hairs pada gambar di atas. Cross hair seperti ini muncul di kebanyakan foto bulan. Seharusnya Cross hair ini di letakan di kamera dan film. Tapi jika kita melihat lebih dekat pada cross hair di sebelah kiri, tampaknya dia berada di belakang Lunar Rover.
  • Bendera yang Berkibar
bendera dapat berkibar karena… ?
dan seharusnya di bulan tidak ada… ?
  • Mengapa Mereka Memalsukan Itu
Uni Soviet telah membuat kemajuan lebih awal untuk lomba menuju Bulan. Uni Soviet telah meluncurkan manusia pertama ke ruang angkasa pada tahun 1961 dan 1963 dan juga merupakan manusia-manusia pertama yang mengorbit bumi.
Bersama dengan itu pemerintah amerika harus membuat sebuah catatan lain sesuai dengan janji Presiden Kennedy yang menyatakan bahwa amerika akan mendaratkan manusia di bulan pada akhir era 1960an.
Banyak orang yakin bahwa NASA akan menyatakan ketidakmungkinan membawa manusia ke Bulan dengan teknologi yang tesedia saat itu.
Kemenangan atas Uni Soviet akan memberikan keuntungan untuk proyek ruang angkasa America.
Foto-Foto
NASA tidak pernah memberikan penjelasan terhadapa beberapa kesalahan yang terdapat pada foto-foto yang di ambil Apollo. Walaupun begitu banyak pertanyaan yang bermunculan.
Suara
Kita tidak akan mendengar suara mesin pada saat pendaratan di bulan pada saat astronot membuat percakapan mengenai jarak tersisa ke permukaan, ia hanya berada beberapa kaki jauhnya dari mesin rocket yang harusnya memiliki daya dorong 10000lb.
Hal lain adalah kenyataan bahwa ketika ruang control memberikan pertanyaan, astronot Apollo memberikan jawaban secara instant tanpa delay. Ini tampaknya aneh karena dengan teknologi tahun 1990an pun masih terdapat delay satelit yang menghubungkan inggris dan amerika. Ada delay sekitar 0.7 detik dari London ke California jadi bagaimana mungkin ada balasan langsung percakapan langsung antara ruang control dan bulan?
Ada beberapa bukti bahwa juga bila manusia berada di ruang angkasa maka akan terjadi perubahan suara sehingga perlu di analisa terlebih dahulu untuk mendapatkan suara normal, dan 7/10 orang mengatakan suara terdengar seperti seseorang yang sedang membaca script.
Radiasi
Seorang penulis amerika telah membuat penelitian dan mengatakan bahwa pesawat ruang angkasa Apollo memerlukan dinding setebal 2 meter untuk menghindari radiasi kosmik yang dapat membakar astronot di dalamnya.
Dan juga perlindungan yang sama diperlukan untuk semua alat yang di gunakan seperti film dan kamera. Pernyataan resmi NASA mengatakan bahwa mereka telah ‘melapis’ kamera dengansejenis chat almunium.
Pengeluaran untuk seluruh program Apollo berkisar $25.4 trilyun pada tahun 1969 ($135b trilyun pada tahun 2005). Lihat budget NASA (termasuk Mercury, Gemini, Ranger, Surveyor, Lunar Orbitar, dan program Apollo), hanya pesawat ruang angkasa dan roket Saturn sekitar $83 trilyun tahun 2005 (Pesawat Apollo bernilah $28trilyun, Saturn I, IB, V bernilai sekitar $46 trilyun tahun 2005)Motives
Beberapa motif yang bisa saja melatar belakangi amerika membiayai proyek Apollo adalah:
  1. Pengalih Perhatian. Pemerintah amerika menggunakan aktifitas bulan ini untuk membawa perhatian dunia dari keterlibatan amerika pada perang Vietnam.
  2. Daya Tarik Perang Dingin. Pemerintah amerika menyadari pentingnya memenangkan perlombaan ke Bulan dengan USSR. Pergi ke Bulan, jika hal ini mungkin, akan jadi sangat beresiko dan mahal. Maka akan lebih mudah untuk memalsukan pendaratan ini untuk mendapat kesuksesan.
  3. Uang. NASA mengumpulkan dana sekitar $30 trilyun untuk berpura-pura pergi ke bulan. Ini di gunakan untuk membayar begitu banyak orang, untuk menyediakan semua yang dibutuhkan. Fariasi dari teori ini, industri ruang angkasa di kategorikan sebagai politik ekonomi, seperti industri militer yang menyediakan ladang subur untuk berkembang.
  4. Resiko. Ketersediaan teknologi pada saat itu adalah kesempatan untuk mengetahui bahwa pendaratan bulan mungkin saja berhasil jika benar-benar di coba. Soviet, sebagai competitor program Bulan dengan kemampuan ekonomi, militer dan politik menjadi pesaing terdekat amerika, dapat dibayangkan bagaimana seandainnya amerika gagal mendarat dibulan. Sebagai pemenang amerika berharap untuk mendapatkan dukungan yang lebih luas di mata dunia sebagai Negara terdepan dalam teknologi.

israel + para sekutunya = bahan bakar neraka

kalian tahu anjing? itulah israel dan para dedengkotnya.
kalian tahu anjing? itulah israel dan para dedengkotnya.
kalian tahu anjing? itulah israel dan para dedengkotnya.
mereka itu lebih keparat dari pada anjing. lebih biadab. kenapa saya berani ngmong kaya gini? barusan saya browsing tentang foto-foto korban agresi israel di jalur gaza, dan hasilnya masya allah sangat memilukan. anda bisa cek sendiri di http://www.google.co.id/korban/jalur/gaza
jika hati anda sama sekali tidak tersentuh dan tidak merasakan penderitaan para saudara kita yg ada di sana, berarti anda juga sama goblognya dengan para anjing dunia tsb.
sesungguhnya banyak sekali hal yg kita tidak tahu tentang apa yg sedang terjadi dan melanda saudara seagama (islam) kita yg ada di jalur gaza. banyak sekali konspirasi, propaganda, dan rencana terselubungnya. semua itu diatur oleh pihak-pihak yg kadang kita sangka mereka itu akan berbuat baik. tapi nyatanya, cuiihh anjing. mereka itu sama sekali bukan dewa penolong, melainkan figur jahat dalam skenario tsb. ini lah diantaranya :

Anda tentu ingat Mavi Marmara. Nama sebuah kapal yang bagi rezim Zionis Israel bak mimpi buruk tanpa akhir. Nama yang mampu mengubah secuil pendapat negatif terhadap Israel dalam diri seseorang menjadi segunung kebencian. Tapi bagaimana dengan Rachel Corrie? Cukup sulit melupakan nama tersebut khususnya bagi yang mengamati masalah Palestina. Rachel Corrie adalah seorang aktivis perempuan asal Irlandia yang gugur karena menghadang buldoser rezim Zionis saat merusak rumah warga Palestina.

Namanya selalu abadi dalam catatan sejarah perjuangan melawan kejahatan rezim Zionis Israel. Untuk mengenang dan meneladani perjuangannya, nama Rachel Corrie kembali diukir di badan sebuah kapal bantuan kemanusiaan untuk warga Jalur Gaza yang diblokade rezim Zionis.
Kapal bantuan kemanusiaan Rachel Corrie pun berangkat meninggalkan pelabuhan di Irlandia menuju Jalur Gaza. Para aktivis di atas kapal Rachel Corrie membulatkan tekad untuk meluncur ke Gaza meski ada ancaman dari militer Zionis. Apalagi keberangkatan Rachel Corrie, tidak lama setelah serangan brutal militer Israel terhadap kapal Mavi Marmara, di konvoi bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla. Serangan yang merenggut nyawa 20 aktivis.
Singkatnya, ketika mendekati perairan Gaza, kapal Rachel Corrie dihadang sebuah kapal perang militer Zionis. Para aktivis Rachel Corrie ngotot untuk tetap melanjutkan pelayarannya menuju Gaza meski mendapat ancaman dari militer Israel. Di sisi lain, Israel tidak dapat menggunakan kekerasan dalam hal ini menyusul gelombang amarah dunia atas peristiwa di atas kapal Mavi Marmara belum reda.
Pada akhirnya Rachel Corrie berhasil digiring oleh militer Zionis menuju pelabuhan Ashdod di Israel. Namun perlu diingat bahwa kapal Rachel Corrie sempat mengubah haluan menuju Gaza saat dikawal kapal tempur Zionis. Kecaman dan protes pun kembali menghujani Israel.
Drama Rachel Corrie belum berakhir. Sabtu 5 Juni, warga Irlandia berunjuk rasa di Dublin mengecam pemerintah soal kapal Rachel Corrie. Ternyata, pemerintah Irlandia berada di balik perubahan rute Corrie menuju Gaza. Kementerian Luar Negeri Irlandia mendapat tekanan dari Israel untuk mencegah kapal Rachel Corrie sampai ke Jalur Gaza. Deplu Irlandia pula yang menekan awak dan aktivis di kapal Rachel Corrie untuk menuruti perintah Israel.
Meski demikian, Freedom Flotilla terus berlanjut. Mulai dari pengiriman dua kapal dari Lebanon hingga rencana gerakan konvoi 50 kapal dari berbagai belahan penjuru dunia pada September nanti.
Amalthea Muncul
Upaya rezim Zionis untuk mencegah gelombang pengiriman kapal bantuan kemanusiaan untuk Gaza juga terus digulirkan tanpa henti. Di berbagai kesempatan termasuk pada Dewan HAM PBB, Tel Aviv menilai serangan terhadap kapal bantuan kemanusiaan menuju Gaza sebagai hak legalnya. Selain itu, Tel Aviv mendesak Uni Eropa, Dewan HAM, bahkan Sekjen PBB, untuk ikut mencegah pengiriman kapal bantuan ke Gaza.
Tidak ketinggalan, Amerika Serikat juga mendukung aksi Israel itu dengan mengumbar janji akan menjadi mediator bagi penyaluran bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Mengapa baru sekarang?
Tiba-tiba Sabtu 10 Juli 2010, Yayasan Amal Internasional Gaddafi mengirimkan kapal bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Mata dunia dan media massa kembali terpaku pada keberangkatan kapal bernama Amalthea itu. Pengiriman kapal bermuatan 2.000 ton bantuan makanan dan obat-obatan itu juga mendapat ancaman dari rezim Zionis Israel.
Awalnya, seperti yang diungkapkan Yusuf Sawani, direktur eksekutif lembaga amal pimpinan putra Presiden Libya itu, kapal ini hanya akan menuju Gaza untuk menjebol blokade. Setelah melalui kronologi panjang mulai dari kerusakan mesin dalam perjalanan hingga kepungan kapal perang Israel, akhirnya Amalthea menyetujui tuntutan Israel untuk merapat ke pelabuhan el-Arish di Mesir.
Selama itu, terjadi kontak antara Israel, Mesir, dan markas lembaga amal Libya tersebut. Seperti biasa, Mesir sebagai karib Israel di kawasan, memediasi proses dialog. Hasilnya, lembaga amal Libya menyetujui ditandatanganinya kesepakatan dengan Israel soal pembentukan rekening khusus senilai $50 juta dolar. Rekening itu akan digunakan untuk keperluan transfer bahan konstruksi ke Jalur Gaza. Prosesnya melibatkan Badan Bantuan Kerja dan Pengungsi Palestina PBB (UNHCR).
Amalthea dan Tiga Kejanggalan
Proses di atas tampak seperti sebuah upaya bersama dari Libya, Mesir, dan juga rezim Zionis Israel untuk menghindari pertikaian dalam penyaluran bantuan untuk Gaza. Namun sebenarnya terdapat beberapa kejanggalan.
Pertama, mengapa el-Arish di Mesir bukan Ashdod di Israel? Tidak seperti yang dikemukakan putra Gaddafi dalam wawancaranya bahwa tujuan ekspedisi Amalthea adalah rekonstruksi Jalur Gaza, gerakan Freedom Flotilla digulirkan untuk mengakhiri blokade Gaza. Tidak seperti Amalthea, kapal Rachel Corrie dan para aktivisnya bersikeras menuju Gaza meski mendapat ancaman. Digiring ke Ashdod pun tidak masalah karena itu berarti Israel memang mencegah masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Namun dari penggiringan Rachel Corrie ke Ashdod ada hasil lain yang cukup penting dalam upaya Freedom Flotilla. Yaitu berlanjutnya tekanan dan protes masyarakat dunia.
Jika proses itu terus berlanjut, tak ayal rezim Zionis tidak dapat menahan kerasnya gelombang penentangan dari masyarakat dunia yang pada akhirnya memaksanya mengakhiri blokade atas Gaza.
Benarkah nyawa para syuhada Mavi Marmara berjatuhan hanya demi tujuan yang diklaim oleh Gaddafi Junior tersebut?
Kedua, pelibatan UNHCR dalam koordinasi bantuan. Hal ini semakin menguatkan asumsi bahwa drama pengiriman kapal bantuan Amalthea memang skenario yang disusun rezim Zionis agar tekad masyarakat dunia soal Jalur Gaza "melempem". UNHCR bukan sebuah institusi yang baru diterjunkan dalam krisis di Jalur Gaza dan Palestina secara keseluruhan. Lembaga ini telah lama beraktivitas di sana, bahkan saat blokade berlangsung.
Lalu apakah keberadaannya selama ini mampu mengubah situasi? Apakah satu karung semen bisa saja masuk ke Gaza?
Anehnya, hal ini juga diakui oleh putra Gaddafi, pemimpin lembaga amal Libya itu. Bahwa selama ini semua upaya untuk memasukkan bahan-bahan bangunan dan pangan ke Gaza ditentang oleh rezim Zionis Israel. Ini semua terjadi di saat masyarakat dunia bahkan PBB mengecam Israel atas aksinya itu. Lalu apa jaminan bahwa Israel akan komitmennya itu?
Ketiga, sekaligus pertanyaan paling penting. Mengapa Mesir dan Libya? Mesir sudah jelas-jelas menjadi karib dan pendukung rezim Zionis Israel. Tentu Anda tidak lupa pemerintahan Presiden Mesir, Husni Mobarak yang menutup perbatasannya dengan Jalur Gaza atas desakan Israel. Ditambah lagi bahwa Mesir adalah termasuk di antara segelintir negara Arab yang memiliki hubungan kerjasama meluas dengan Israel.
Mengapa harus Libya? Terlepas dari apresiasi terhadap segala niat amal baik, Libya yang selama krisis Flotilla berlangsung tidak pernah bereaksi secara tiba-tiba mengirim kapal bantuan ke Gaza. Dengan preseden bahwa Presiden Mesir, Muammar Gaddafi, merupakan pemimpin Arab "nyentrik" cenderung "kebablas", pengamat menyatakan besar kemungkinannya drama pengiriman kapal Amalthea hanya bagian kerjasama di balik layar Israel dengan Gaddafi dan putranya juga Mesir. (IRIB/MZ/SL)Sumber :IRIB News-Radio Iran

Peristiwa Sabtu Berdarah
Setelah melewati masa sepekan lebih berakhirnya pakta gencatan senjata antara Israel dengan pemerintah otoritas Palestina di Jalur Gaza, ketegangan antara kedua pihak kembali memuncak. Pemerintah Otoritas Palestina di Jalur Gaza, yang dalam hal ini dikendalikan oleh gerakan Hamas, memang telah menegaskan tidak akan memperpanjang pakta gencatan senjata, karena melihat tidak adanya satupun itikad baik dari Israel. Selama masa enam bulan pakta gencatan senjata, Hamas berusaha ‘mematuhi’ isi perjanjian, dengan berusaha ‘mengendalikan’ keamanan Jalur Gaza. Mengendalikan keamanan Jalur Gaza bisa diartikan menahan sekuat mungkin berbagai kemungkinan serangan militer ke wilayah Israel yang dilancarkan oleh berbagai elemen perlawanan, baik itu sayap militer Hamas, atau sayap militer harakah lainnya.
Tetapi seperti biasa, berbagai ‘itikad baik’ Hamas tidak berbalas hal sepadan dari Israel. Lebih dari 19 bulan sudah blokade ekonomi atas Jalur Gaza, bukan semakin diperlonggar, malah semakin diperketat. Ini saja telah memicu berbagai krisis kemanusiaan yang sangat memilukan yang kita saksikan melanda para ahli (keluarga) kita di Jalur Gaza. Kekurangan bahan makanan, obat-obatan, listrik, energi, dan air bersih, serta berbagai prasarana dasar kehidupan lainnya, telah membuat kehidupan rakyat kita di Jalur Gaza semakin memprihatinkan. Janji proposal pertukaran tahanan antar juga tidak sepenuhnya ditepati. Beberapa prosesi pertukaran tahanan pernah terjadi, tetapi umumnya yang dibebaskan bukanlah tahanan dari pihak ‘gerakan Islam’, tetapi dari faksi-faksi nasionalis sekular seperti Fatah dan PLO pimpinan Mahmud Abbas yang notabene sekutu Israel dari bangsa Palestina. Ketika berbagai upaya pertukaran dan pembebasan tahanan seakan ‘deadlock’, Israel dengan dibantu tangan pemerintah otoritas Palestina pimpinan Mahmud Abbas di Tepi Barat tidak berhenti menangkapi berbagai elemen perlawanan di Tepi Barat. Berbagai persoalan di atas semakin diperparah dengan tidak berhentinya proyek perluasan pemukiman Yahudi, penyerobotan tanah atas milik rakyat Palestina, pembekuan dan perampasan asset-aset tetap mereka.
Maka, masa enam bulan gencatan senjata antara rejim otoritas Palestina di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dengan Israel, seperti menunggu saja momentum untuk meledak. Ketika masa enam bulan gencatan senjata itu berakhir lebih dari sepekan yang lalu, masing-masing pihak seperti kembali ke baraknya. Elemen perlawanan Palestina tidak bersemangat lagi untuk meneruskan/memperpanjang pakta gencatan senjata. Sementara Israel, seperti diketahui, beberapa pekan menjelang berakhirnya perjanjian gencatan senjata sesungguhnya telah mempersiapkan sebuah program agresi atas Jalur Gaza.
Apa yang kita khawatirkan, namum sesungguhnya sudah kita perkirakan itu akhirnya terjadi. Kami mendengar berita agresi Israel terhadap para ahli kita di Gaza pertamakali dari sms seorang teman yang menyaksikan ‘breaking news’ Al Jazeera pada hari Sabtu malam sekitar pukul 11.30 waktu negeri ini. Dalam gebrakan pembuka dari serangan ini, angkatan udara Israel telah melancarkan serangan bom setidaknya pada 30 titik, menewaskan sekitar 155 orang, dan melukai lebih dari 200 lainnya. Dan dalam kurang dari 3 hari sejak Sabtu, Israel telah melancarkan serangan bom berpresisi atas lebih dari 230 titik, menewaskan lebih dari 315 rakyat Palestina, dan melukai lebih dari 1000 yang lainnya.
Sementara, di tengah (seperti biasa) kecaman berbagai pemimpin dan tokoh dunia termasuk tokoh negeri ini, serta di tengah (seperti biasa) berbagai unjuk rasa mengecam Israel di berbagai negeri, termasuk juga di beberapa kota termasuk ibukota negeri ini, Israel malah tengah menyiapkan 6500 pasukan cadangannya untuk memulai perang darat memasuki Jalur Gaza.

Palestina, Qodliyah Al Markaziyah

Ada satu hal menarik yang setidaknya kami cermati di negeri ini. Jika isu Jihad fi sabilillah dibicarakan, maka arus besar umumnya orang akan memalingkan pandangannya ke Palestina. Pada saat yang bersamaan sesungguhnya banyak elemen perlawanan, banyak kalangan Mujahidin fi Sabilillah, banyak tanah-tanah tsugur, banyak bumi Jihad. Tetapi perhatian orang dan khususnya perhatian ‘aktifis Islam’, tertuju lebih kepada Palestina. Perhatian atas Palestina, diekspresikan dalam berbagai hal, mulai dari menggalang opini massa melalui berbagai media, demonstrasi dan berbagai event, hingga penggalangan dana dan dukungan yang dikhususkan untuk Palestina.
Memang, patut untuk kita sadari, Palestina adalah Qodliyah Al Markaziyah, salah satu ‘persoalan utama’ ummat Islam hari ini. Di Palestina ada masjid suci, yang eksistensinya terkait erat dengan eksistensi ummat ini, sementara masjid suci itu keadaannya tengah terancam hilang eksistensinya akibat program penggusuran sistematis yang dilakukan bangsa Yahudi laknatullah. Palestina adalah jantung Syam. Sementara untuk wilayah Syam (wilayah yang membentang meliputi Syria, Jordania, Libanon, dan Palestina) dan para penduduknya, begitu banyak hadits Rasulullah yang berbicara tentang keutamaannya…
“Syam dan penduduknya, akan sentiasa ada dalam keadaan bersiaga hingga Hari Qiyamat…”
“Kebaikan Allah tambatkan di Bumi Syam…”
“Syam dan penduduknya adalah pecut Allah di muka Bumi…”
“Akan sentiasa ada satu thoifah yang berperang di atas Al Haq… mereka bertempat di Syam…”
Palestina bahkan mungkin salah satu pusat dunia dan dinamika peradaban. Sehingga ada orang berkata, siapa yang menguasai Palestina, maka ia menguasai dunia. Atas dasar ini kita mempersaksikan Palestina menjadi tempat berbagai pergolakan dan dinamika besar yang mempengaruhi jalannya roda sejarah dunia. Palestina adalah bumi yang paling banyak mempersaksikan para Nabi dan Rasul yang diutus Allah Rabbul Alamin. Palestina dan bumi Syam, adalah wilayah yang terkait sangat erat dengan berbagai ru’yah dan nubuwah Rasulullah tentang berbagai peristiwa masa depan dan rentetan kejadian Akhir Jaman. Seakan Palestina adalah bumi dari sebagian besar masa depan Din ini, dan masa depan dari ummat manusia. Sementara Palestina hari ini, menghadapi musuh paling bengis, makhluq Allah yang sangat buruk. Palestina hari ini menghadapi kepala ular yang ekor dan sulurnya merambat mencengkeram berbagai belahan dunia. Maka wajar jika Palestina adalah salah satu persoalan utama ummat hari ini.
Tanpa bermaksud melebihkan yang satu dan mengecilkan yang lain, kami sepakat bahwa Palestina adalah Qodliyah Al Markaziyah. Tetapi yang kadang kami rasakan, seakan ada sikap dan perhatian yang kurang adil yang kita terapkan ketika kita berbicara tentang isu Jihad, tanah Jihad, dan Mujahidin. Kami tidak menafikan atau mengecilkan persoalan Palestina yang sangat kritis ini serta keadaannya yang demikian memilukan ini. Tetapi bukankah, pada saat yang bersamaan, bertebaran juga berbagai peristiwa memilukan, berbagai keprihatinan, yang terjadi di tanah-tanah Jihad yang lain? Mengapa perhatian kita tidak sama, atensi kita tidak sama, manakala itu adalah tanah Jihad Iraq, atau Afghanistan, atau Bumi Kaukasus, atau Filipina Selatan, atau Thailand, atau Arakan, atau Assam, atau Kashmir, atau Xinjiang, atau bumi Dua Hijrah, Shomalia, atau belahan bumi Jihad lainnya? Mengapa rasanya atensi kita tidak sama, seperti atensi yang sedemikian antusias yang kita berikan untuk Palestina?
Kami merasa sikap yang seakan membeda-bedakan seperti itu, atau sikap yang mengkhususkan Palestina seperti itu, bisa jadi akan sangat merugikan rakyat Palestina dan elemen perlawanan yang ada di sana. Allahu a’lam

Israel Besar Amerika Kecil

Jika kita membaca sejarah berdirinya entitas Israel di atas negeri Palestina, kita dapat melihat dengan gamblang hubungan yang sangat erat antara tiga dari lima negara pendiri PBB yang selanjutnya menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dan peran signifikan mereka dalam menggolkan proyek ‘Eretz Yisrael’ di Bumi Palestina. Tiga negara itu adalah Inggris, Perancis, dan Amerika. Perjanjian Sykes Picot antara Inggris, Perancis, dan Spanyol telah membagi dunia Islam umumnya dan wilayah Arab khususnya dalam kapling-kapling yang dibagi antar tiga negara tersebut. Palestina jatuh ke dalam kendali protektorat Inggris. Pada tanggal 2 November 1917, Perdana Menteri Inggris, Sir Arthur Balfour menandatangani ‘Deklarasi Balfour’, yang menegaskan dukungan agar Palestina menjadi ‘national home’ – rumah nasional, bagi bangsa Yahudi. Deklarasi Balfour ini adalah pembuka jalan secara formal bagi berdirinya entitas Israel di Palestina. Pada tahun 1947, sesaat setelah PBB berdiri, di antara hal pertama yang dilakukan lembaga ini adalah menyetujui resolusi untuk membagi Palestina ke dalam dua ‘negara’, satu negara untuk Israel, dan satu negara untuk komunitas Arab. Tanggal 14 Mei 1948, Yahudi di Palestina tersebut mendeklarasikan berdirinya entitas Israel, yang segera didukung oleh negara Inggris, Perancis, dan Amerika.
Karena itu bisa dikatakan, lahirnya entitas Israel merupakan hasil perselingkuhan keji negara-negara tersebut. Selanjutnya, dukungan mereka atas entitas Israel semakin dilanjutkan. Dalam hubungan selanjutnya, peran Inggris selaku ‘bapak pengayom’ Israel diteruskan oleh Amerika. Umumnya orang memandang Amerika hari ini sebagai ‘Bapak Baptis’, pelindung setia Israel. Setiap tahun Amerika mengalokasikan tidak kurang 5 milyar US$ dari penghasilan pajaknya untuk membantu Israel. Setiap tahun, selain bantuan 5 milyar US$ tersebut, Amerika juga mengalokasikan 1.8 US$ khusus untuk membangun militer Israel. Rejim Amerika, dari waktu ke waktu adalah kaisar bagi Israel. Rejim Amerika ini telah setia menekan Konggres untuk membatalkan setiap keberatan yang disampaikan terkait pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Israel. Konggres dapat memangkas anggaran apa saja, tapi tidak anggaran yang ditujukan untuk Israel. Amerika juga negara yang setia menjegal setiap resolusi apa saja yang dikeluarkan PBB untuk ‘sekedar’ mengecam Israel.
Tetapi kami melihat pola hubungan antara Amerika dan Israel lebih jauh lagi. Amerika bukanlah sekedar sekutu Israel, atau sekedar pengayom dan pelindung Israel. Melihat berbagai kenyataan yang ada, mungkin lebih tepat jika dikatakan bahwa Amerika dan Israel itu satu tubuh. Amerika adalah perwujudan Israel sebagaimana Israel adalah representasi Amerika. Amerika adalah Israel Besar, sementara Israel adalah Amerika Kecil. Kuat atau lemahnya keadaan Israel, tergantung dari kuat lemahnya sang ‘Israel Besar’, yaitu Amerika. Sebagaimana juga satu pukulan terhadap Israel, sang ‘Amerika Kecil’, merupakan satu pukulan langsung terhadap Amerika.
Berdasarkan logika ini, maka argumentasi yang kami sebutkan di atas mengenai sikap memilah-milah isu Jihad serta mengkhususkan Palestina, bisa jadi berakibat semakin merugikan rakyat Palestina. Dalam keadaan kita, keadaan ummat Islam yang lemah seperti ini, bukankah setiap aksi ‘kecil’ yang ‘menyentil Israel, akan segera ditanggapi dengan balasan bumi hangus oleh Israel dan tentu didukung Amerika. Satu roket perlawanan, dibalas ratusan rudal berpresisi tinggi dan dukungan penuh sang Israel Besar.
Berdasarkan logika ini, mengapa kita tidak ‘memodifikasi sedikit’ strategi Jihad kita? Sembari kita mempersiapkan diri menuju ‘Al Malahim Kubra’ yang akan terjadi di Elia (Yerusalem) bersama ‘Pasukan Panji Hitam’ untuk menggenapkan Nubuwah Rasulullah tentang kehancuran total Israel dan ditumpasnya bangsa Yahudi laknatullah, mengapa kita tidak ‘meluaskan medan pertempuran’? Mengapa kita tidak memukul Israel, dengan cara memukul ‘Israel Besar’, kita melemahkan Israel supaya kedudukan para ahli kita dan Mujahidin kita kuat di Palestina, dengan cara melemahkan, memecah kekuatan, dan meruntuhkan (insya Allah) Amerika dan segala kesombongannya? Karena ketika Israel besar itu lemah dan terkalahkan, itu pula insya Allah yang terjadi pada Amerika kecil.
Lihatlah kenyataan ini. Pada bulan Juni 2008 Israel bersedia menandatangani kesepakatan gencatan senjata selama enam bulan dengan Hamas di Jalur Gaza. Merupakan suatu hal yang sangat langka, jika tidak ingin dikatakan suatu hal yang tidak mungkin, Israel bersedia menjalin kesepakatan dengan musuhnya. Tetapi ternyata Israel bersedia menyepakati perjanjian gencatan senjata dengan Hamas selama enam bulan. Apa yang terjadi pada masa itu? Pada masa jeda itu, bisa dikatakan Amerika berada dalam posisi lemah. Amerika mengalami kekalahan di berbagai front perangnya. Sementara di dalam negeri, Amerika menghadapi krisis finansial yang mengarah pada krisis ekonomi negerinya. Di tambah lagi, pada masa jeda itu, Amerika berada dalam masa ‘transisi’ karena tengah menjalani kampanye pemilihan presiden barunya.

Ini adalah Perang Semesta
Memang menjadi satu ironi, ketika pandangan kita terpilah-pilah seperti itu, terkotak-kotak, tidak demikian halnya dengan sikap musuh dan pandangan musuh atas kita. Seluruh elemen musuh memandang kita sebagai satu lawan yang harus ditumpas. Karena itu musuh menghimpun seluruh kekuatannya, menyatukan seluruh shaf dan frontnya, lalu memusatkan seluruh kekuatan dan front tersebut untuk menumpas kita dan meluluhlantakkan seluruh sendi kehidupan kita. Dan musuh yang kejam ini tidak membedakan siapa kita, sipil atau militer, militant atau abangan. Musuh yang kejam dan tanpa belas kasih ini menyapu rata serangannya atas seluruh Dunia Islam.
Yang banyak di antara kita belum juga menyadari, sesungguhnya kita saat ini tengah menghadapi ‘The Judeo Christian Crusade Alliance’, yang telah melancarkan perang salib masivnya berpuluh-puluh tahun lamanya atas Dunia Islam. Poros utamanya adalah aliansi Yahudi dan Nashrani. Di lapis keduanya adalah kekuatan kuffar dari kalangan Musyrikin, Atheis, dan sekular. Dan di lapis ketiganya adalah para operator serta komprador pengkhianat dari kalangan murtaddin. Sehingga bagaimana mungkin kita masih saja memiliki pandangan terpilah-pilah seperti ini, padahal yang ada di depan mata itu sesungguhnya Perang Semesta? Hari ini kita menghadapi kondisi Perang Semesta yang dilancarkan aliansi musuh kafir, ‘Harbu Sholibiyah al Alami’, sehingga atas kondisi ini status Jihad telah naik menjadi fardlu ‘ain ala kulli muslim.
Ya Allah! Betapa sama hari-hari ini dengan hari-hari lalu. Ketika hendak memulai agresi atas Afghanistan dan kemudian dilanjutkan ke Iraq pada tahun 2001, Bush seakan mengulangi kembali elegi lama, dengan berkata, “This is crusade war…”. Bush bahkan menegaskan kembali dengan berkata, “Kini Anda harus memilih (dalam Kampanye Perang Salib ini), apakah Anda bersama kami, atau bersama teroris…”
Ya Allah! Betapa sama hari-hari ini dengan hari-hari lalu. Sheikhul Islam Ibnu Taimiyah memberikan kesaksiannya ketika balatentara Tartar memasuki Bumi Islam dan menimpakan fitan yang memilukan atas ummatnya. Menghadapi fitan balatentara Tartar ini, ummat terpecah menjadi tiga golongan:
 
Kaum Mukholif (golongan yang menyelisihi). Yaitu segolongan ummat yang mereka mengaku beriman dan berislam, tetapi karena gentar dan mencari selamat, mereka memilih bergabung membantu balantentara Tartar. Ketika mereka berdiri membantu musuh yang tengah memerangi ummat Islam, sesungguhnya mereka telah menyelisihi Din dan keimanan mereka, mereka sesungguhnya telah murtad dari Din kendati masih mengaku-aku beriman.
 
Kaum Mukhodzil (golongan yang menggembosi). Yaitu segolongan ummat yang mereka mengaku beriman dan berislam, tetapi karena gentar dan mencari selamat, maka mereka memilih berdiam diri, melarikan diri, dan menyelamatkan diri sendiri. Mereka tidak membantu atau memihak balatentara Tartar, tetapi mereka juga tidak terjun berjihad bersama Mujahidin untuk menahan serangan Tartar. Kendati mungkin iman dan islamnya tidak batal, mereka telah berdosa atas sikap diam dan melarikan diri dari kancah pertempuran.
 
Kaum Mujahidin (golongan yang berjuang). Yaitu sekelompok orang dari kalangan kaum muslimin, yang bangkit berdiri menahan serangan musuh, berjuang dengan gigih bersama apa saja yang mereka punya. Mereka menggantungkan nasibnya hanya kepada Allah Sang Pemilih Izzah, menghadapi musuh yang kejam dan bengis, dengan peralatan dan perlengkapan perang paling hebat saat itu.
Mengenai golongan ketiga ini, Sheikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Adapun kelompok-kelompok Mujahidin yang bertahan di Bumi Syam, serta detasemen-detasemen Mujahid yang datang membantu dari arah Kinaan (Mesir), maka golongan inilah yang paling layak mendapat predikat At Thoifah Al Manshurah…”
Maka sungguh tepat kata-kata si Bush dan penegasan Sheikhul Islam Ibnu Taimiyah. Maka di tengah pusaran fitan Perang Semesta ini, tentukanlah di mana posisi kita. Tentukanlah di mana kedudukan kita, apakah kita ini kaum mukholif, atau kaum mukhodzil, atau kaum Mujahid… Tetapi sesungguhnya At Thoifah Al Manshurah itu hanya satu…

Ibrah, Ketepatan Strategi Al Qaidah
Asy Syahid (insya Allah) Al Imam Abdullah Yusuf Azzam pernah berkata dalam salah satu kumpulan risalahnya, sesungguhnya ada tiga simbol kekuatan dan pemersatu Ummat Islam. Yang pertama adalah institusi Khilafah, yang kedua adalah tempat dan tanah suci Ummat Islam, dan yang ketiga adalah Jihad fi Sabilillah (Menara Yang Hilang, kumpulan risalah Al Imam Abdullah Yusuf Azzam yang diterbitkan oleh Pustaka Al Alaq Solo). Karena itu di antara sasaran dari kampanye perang semesta yang dilancarkan musuh dalam rangka melemahkan Ummat Islam, adalah menghancurkan tiga simbol ini. Musuh berhasil menghancurkan simbol yang pertama, yaitu semenjak dihapuskannya institusi Khilafah pada tahun 1924 oleh Mustapha Kemal Pasya laknatullah. Sementara untuk masjid dan tanah suci, maka pada saat ini kesemua tanah suci kita berada dalam bahaya. Aliansi Yahudi Nashrani berhasil menguasai Baitul Maqdis, semenjak 1948 dengan berdirinya entitas Israel di Palestina. Yang mungkin masih banyak ummat Islam tidak menyadari adalah kondisi tanah Haramain, Makkah dan Madinah yang saat ini dalam keadaan kritis. Ummat umumnya tidak menyadari karena mereka merasa masih bisa melihat Makkah dan Madinah, masih dapat mengunjungi Ka’bah dan Masjid Nabawi setiap tahun dalam ibadah hajji atau umrah. Padahal Haramain telah berada dalam ancaman aliansi Yahudi Nashrani semenjak 1996 ketika Monarchi Suud yang khianat merestui masuknya balatentara kafir Amerika ke Tanah Semenanjung Arabia. Kini tinggallah Jihad fi Sabilillah yang tersisa. Sementara Jihad fi Sabilillah tidak henti-hentinya diperangi, mulai dari menebarkan berbagai syubhat dan kerancuan pemahaman tentang Jihad, menimpakan stigma buruk mengenai Jihad, mencap para dan pendukungnya Mujahid sebagai teroris, memisahkan dan memecah ummat ini lalu menjauhkannya dari Jihad dan Mujahidin, serta berbagai tipu daya lain.
Menarik untuk mengkaji bagaimana Mujahidin (baca Al Qaidah dan orang-orang yang semanhaj dengan mereka) memandang seluruh dinamika ini. Sudah lama Mujahidin menyadari Harbu Sholibiyah Al alami ini, sehingga Mujahidin menyeru ummat untuk menghadapi perang salib semesta ini dengan sikap semesta pula. Pada tahun 1996 selepas masuknya armada salib Amerika ke Tanah Semenanjung Arabia, Abu Abdillah, Usamah bin Ladin mengeluarkan deklarasi dari dataran tinggi Hindukush, Afghanistan, yang menyatakan perang terbuka terhadap Amerika dan sekutunya untuk mengusir seluruh kekuatan kafir dari Tanah kelahiran Nabi dan seluruh bumi Islam. Melalui pernyataan deklarasi perang ini pula Abu Abdillah menyeru ummat Islam untuk memerangi kepentingan Amerika dan sekutunya di mana saja berada.
Kembali pada isu Palestina yang tengah menghangat pada hari-hari belakangan ini. Mujahidin sering dituduh mereka mengabaikan Palestina. Mujahidin sering dituduh mereka kurang memberi perhatian pada masalah Palestina. Mereka sering dituduh sibuk mengobarkan perang di Iraq, Afghanistan, Shomalia, meledakkan bom di Islamabad, menyampaikan pernyataan tentang Shesyan, tetapi jarang berbicara tentang Palestina atau melancarkan aksi langsung di Palestina.
Mendahului amaliyat 9 September 2001 atas New York dan Washington, Abu Abdillah pernah menyampaikan rilis pernyataan, “Aku bersumpah demi Allah Yang Maha Perkasa. Amerika, dan mereka yang tinggal di Amerika, tak akan kami biarkan merasakan keamanan dan kedamaian, hingga kami merasakannya di Palestina, dan hingga seluruh kekuatan kafir diusir dari bumi kelahiran nabi saw, dan bumi Islam seluruhnya…”.
Melalui pernyataan itu Abu Abdillah menegaskan tentang posisi Amerika, dengan apa yang terjadi di Palestina dan Tanah Semenanjung Arabia, serta seluruh bumi Islam lainnya. Kemudian terjadi amaliyat 911 yang penuh berkah,yang oleh beberapa analisis disebutkan sebagai salah satu bentuk ‘pertolongan’ terhadap Palestina khususnya, dan Bumi Islam umumnya.
Awalnya saya pribadi tidak dapat mengerti apa hubungan langsung atau dampak langsung dari amaliyat 911 dengan pertolongan kepada rakyat Palestina. Bahkan memandang negatif amaliyat ini dengan menilainya sebagai aksi yang justru dapat semakin memojokkan posisi ummat Islam. Tetapi perkembangan selanjutnya harus membuat saya mengoreksi pandangan awal tersebut. 911 adalah strategi memancing ‘sang ular’ keluar dari sarang, kemudian memecah kekuatannya. Kalau ular itu sudah keluar dari sarangnya dan terpecah kekuatannya, maka ia lebih mudah untuk dipukul. Segera setelah 911, Amerika terjun langsung ke dalam berbagai front peperangan dengan Mujahidin, mulai dari Afghanistan, Iraq, Shomalia, dan bumi-bumi Jihad lainnya.
Delapan tahun lebih semenjak 911, Amerika terpuruk di berbagai front perang yang mereka terjuni. Ini sedikit banyak melemahkan kondisi dan posisi Amerika, juga menguras potensi-potensi ekonominya. Situs The Washington Post pada bulan Maret 2008 menurunkan rilis mengenai perkiraan biaya perang Amerika. Washington Post menulis biaya perang perbulan untuk Iraq berkisar sekitar 12 milyar US$. Jumlah ini membengkak menjadi sekitar 16 milyar US$ jika ditambah Afghanistan. Itu baru perkiraan konservatif dan baru meliputi biaya operasional penempatan pasukan di Iraq dan Afghanistan. Beberapa analis menyimpulkan salah satu sebab krisis finansial dan ekonomi yang melanda Amerika baru-baru ini, salah satu sebabnya adalah terkurasnya potensi ekonomi Amerika untuk membiayai perangnya.
Dan yang lebih menarik, yang juga dihasilkan dari 8 tahun semenjak 911 adalah berdirinya Daulah Iraq Al Islami dan mulai masuknya elemen Mujahidin berfaham Salafiyah Jihadiyah ke Bumi Al Quds. Jika kita memperhatikan peta Iraq dan negeri sekelilingnya, kita dapat melihat posisi strategis Iraq. Ke arah Selatan Iraq dapat menjadi basis untuk membebaskan Tanah Semenanjung Arabia dan bumi suci Haramain dari cengkeraman kekuatan kafir. Ke arah barat, setelah Iraq adalah wilayah Syam, meliputi Syria, Jordania, Libanon, kemudian Palestina. Maka Daulah Iraq Al Islami, daulah yang didirikan di atas pucuk-pucuk tombak Mujahidin, diharapkan menjadi basis pemberangkatan battalion Mujahid yang akan membelah bumi Syam – Syiria, Jordania, Libanon, untu membebaskan Al Quds. Bersamaan dengan persiapan itu, proses membuka jalan juga disiapkan untuk wilayah Syam. Di wilayah perbatasan, khususnya Libanon, mulai bertumbuh elemen-elemen Mujahidin, yang secara berkala menyusupkan dirinya ke arah Palestina,khususnya Tepi Barat dan Gaza. Keberadaan Tanzhim jihadi seperti Fatah Al Islam di Libanon, bisa jadi merupakan sinyalemen ke arah itu. Selain itu mulai bertumbuhnya juga elemen-elemen Mujahidin Muwahidin, khususnya di Jalur Gaza, seperti Jaisyul Islami fi Filisthin dan Jaisyul Ummah.
Mujahidin memahami bahwa perang yang dilancarkan musuh ini adalah perang semesta dan mensikapinya pula dengan pendekatan menyeluruh. Mujahidin memandang hendaknya seluruh bagian-bagian bumi Jihad itu menjadi satu matarantai perlawanan Islam terhadap aliansi global Yahudi Nashrani yang melancarkan perang salib semesta ini.
Demikianlah, ketika mereka tengah memerangi Amerika di Afghanistan, Iraq, Shomalia, serta seluruh sekutunya di berbagai belahan bumi, sesungguhnya mereka tengah berusaha menahan dan melemahkan serta bahkan meruntuhkan Sang Israel besar itu, dengan Ijin Allah Azza wa Jalla. Keruntuhan sang Israel besar, sudah tentu juga adalah keruntuhan sang Israel kecil. Inilah salah satu pertolongan langsung yang dipahami Mujahidin untuk para ahli kita di Palestina.
Kini kita dapat lebih memahami, betapa benar dan tepat kata-kata Mujahidin. Sungguh benar kata-kata Al Imam Abdullah Yusuf Azzam ketika ditanya mengapa ia memilih berjihad di Afghanistan ketimbang di Palestina serta mendorong orang untuk memulai Jihad di Afghanistan ketimbang Palestina. Al Imam Abdullah Yusuf Azzam berkata, sebagaimana perkataan para Mujahidin Afghan selanjutnya hingga kini, “Kami berjihad di Afghanistan untuk membebaskan Palestina”.
Sungguh benar kata-kata Amir Istisyadiyyyin, Abu Mus’ab Az Zarqawi, semoga Allah menyayanginya, ketika Beliau berkata, sebagaimana perkataan para Mujahidin Bumi Rofidain, “Kami bertempur di Bumi Rofidain, sementara mata kami lekat menatap Al Quds”.
Demikian pula Mujahidin Shomalia yang berkata, “Kami bertempur di Tanah Dua Hijrah, sementara mata kami lekat menatap Al Quds”.
Sebagai penutup, kami menyampaikan kata-kata Al Imamul Mujahid, Abu Abdillah, Usamah bin Ladin, semoga Allah menjaganya, yang ia tujukan khususnya pada rakyat Palestina, dan umumnya pada Ummat Islam. Persoalan Palestina tidak mungkin dapat diselesaikan di meja negosiasi, atau di kotak-kotak pemilu, atau mempercayakan pada rejim-rejim khianat, atau pada elemen perlawanan yang telah mandul. Apa-apa milik kita yang telah direnggut musuh dengan besi dan api, tidak dapat direbut kembali, melainkan dengan besi dan api. Sesungguhnya Jihad adalah solusi satu-satunya bagi Palestina.
Kepada kita semua, hendaknya segera bersiap dan berbuatlah. Perang semesta telah ada di depan mata, sementara kita sendiri telah memahami Jihad hari ini hukumnya fardlu ‘ain atas seluruh Muslim. Hendaknya bersiap dan berbuatlah mulai sekarang.
“Wa a’iddu lahum mastatu’tum min quwwah…”
Ya Allah!
Tsabatkan dan berilah pertolongan kepada Saudara kami Mujahidin
di Palestina, Afghanistan, Iraq, Shomalia, Bumi Maghrib Islami, Kashmir, Shesyan, Filipina, Tailand Selatan, Arakan, dan seluruh tempat
Ya Allah!
Persatukanlah shaf-shaf Mujahidin, dan limpahkan kemudahan dalam urusan kebaikan mereka.
Hiburlah keterasingan mereka, dan limpahkan kebercukupan dan pertolongan atas mereka dan keluarga mereka.
Ya Allah!
Hancurkan aliansi Yahudi dan Nashrani beserta seluruh kaki tangan mereka di seluruh bumi.
Wahai Engkau Yang Maha Hidup, Maha Perkasa, Maha Membuka
Dan Izzah itu hanya milik Allah, RasulNya, dan Kaum Mu’minin
sumber : https://antipemurtadan.wordpress.com/2008/12/31/israel-besar-amerika-kecil/





Kairo – Infopalestina: Sumber media Mesir mengungkapkan bahwa semua pertemuan keamanan tingkat tinggi telah terjadi beberapa minggu sebelah agresi militer Israel ke Gaza, antara petinggi kelompok kideta di gerakan Fatah Muhammad Dahlan dengan tim khusus pelaksana rencana Dayton di dinas intelijen Israel. Mereka membahas terkait serangan ke Gaza dan hasil yang bisa diprediksi dari aksi tersebut.
Jurnalis Mesir spesialis masalah Palestina, Ibrahim al Darawi, dalam pernyataan kepada kantor berita Quds Press menjelaskan dia memiliki informasi yang menegaskan adanya pertemuan yang diadakan di kota Ramallah, Tepi Barat, dan dihadiri sejumlah petinggi keamanan, selain Muhammad Dahlan, seperti Taufiq Thairawi. Dia memberikan detail lokasi pos keamanan dan militer yang digunakan Hamas di Jalur Gaza yang kemudian menjadi target serangan udara Zionis Israel yang dimulai hari Sabtu (27/12) lalu.
Darawi menegaskan bahwa informasi yang diberikan Dahlan mencakup informasi tentang bahwa gerakan Hamas sedang menyiapkan gelombang keamanan baru. Dahlan meminta Amerika dan Israel melancarkan “serangan yang menyakitkan” yang tidak mungkin bagi Hamas bakit lagi setelah serangan itu. Namun apabila serangan selintas lalu maka Hamas akan kembali kuat seperti sedia kala.
Darawi menambahkan, “Saya memiliki informasi dari sumber-sumber terpercaya bahwa Muhammad Dahlan menunjukkan kesiapannya dalam pertemuan tersebut untuk kembali ke Jalur Gaza dan memegang kendali tugas dinas keamanan bila sayap keamanan dan militer gerakan Hamas bisah dihabisi.”
Para pengamat banyak mengomentari tentang kemunculan tiba-tiba Muhammad Dahlan di sebagian media massa dan televisi, berbicara Sabtu (27/12) sore dari Ramallah dalam pertemuan panjang beberapa jam setelah dimulainya agresi ke Jalur Gaza. Setelah sebelumnya lama tidak muncul di media.
Di sisi lain, sumber-sumber media menyebutkan bahwa pemerintah Mesir telah memanggil para pemimpin keamanan yang lari dari Jalur Gaza dan dari gerakan Fatah yang ada di Mesir, Yordania dan Tepi Barat, mereka diundang untuk hadir ke Kairo demi melakukan koordinasi seputar apa yang harus diambil untuk mengendalikan kondisi di Jalur Gaza ketika pemerintah Hamas jatuh. Sumber ini menyebutkan bahwa sebagian tokoh yang diundang Mesir ini bertolak ke kota Arisy, dekat Rafah, untuk tinggal di sana dan memantau peristiwa.
Sumber-sumber ini juga menyebutkan bahwa Dahlan sudah melakukan kontak dengan salah seorang senior pejabat intelijen Mesir untuk menyampaikan surat kepada Umar Sulaiman (kepala intelijen Mesir) yang intinya bahwa dia sudah melakukan kontak dengan para pejabat di Amerika, Inggris, Perancis dan Yordania bahwa dia siap untuk melakukan inisiatif menyelamatkan Jalur Gaza. Dahlan sudah sampai di Kairo secara rahasia, Senin kemarin, setelah melakukan kunjungan panjang di salah satu Negara Eropa. Dia menolak melakukan wawancaran namun dia menyampaikan kepada pejabat keamanan Mesir abhwa diperkirakan dia akan ada di Jalur Gaza pada saat terjadi kekacauan dan orang-orang keluar ke jalan-jalan untuk menjatuhkan pemerintahan Hamas.
Sumber-sumber ini menegaskan terjadinya pertemuan antara komandan militer Israel dengan sejumlah komandan intelijen perang Mesir yang ada di perbatasan Karem Shalom. Tujuannya untuk koordinasi antara kesatuan militer Israel dan pihak Mesir saat aksi militer yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza.


tuh kan mereka terbukti goblog-goblog. sama sarapnya kaya anak yg ada disebelah kostn gue yg agak idiot, bukan agak lagi tapi sangat idiot. apabila kalian belum puas, silahkan cari info lagi tentang israel dan para sekutunya @google.
sudahlah, cape ngetik panjang lebar. toh negara yg dihujatnya pun sudah kebal dengan cacian dan makian. telinga mereka sudah pada ditutup pake granat. jadi percuma kita terus menghujat mereka. kita cuma bisa mendoakan mereka agar terkena azab yg sangat pedih (gak usah di doain juga mereka bakalan aja ttep kena azab). tapi garis besar dari postingan saya ini hanyalah ingin menyampaikan tiga kata buat mereka. the words is FUCK YOU BITCH...............
wassalam.


 

komentar terheboh yg bisa jadi bahan renungan buat umat kristen

part 1

Buat orang orang kristen goblok dan tolool(yang suka ngerasa paada ngiri sama artikel2 berbau agama laen yang nunjukin sesuatu yang ajaib atao apapun itu yang bikin elo semua padan terintimidasi), nih ye gua kasih tau ama elo2 semua:
BUKU KITAB PERJANJIAN TAI LU ITU DISUSUN SAMA ORANG YANG NAMANYA KONSTANTIN.
HARI RAYA ULANG TAON TUHAN LO ITU HARI RAYA DEWA MATAHARI(INI DILAKUIN KONSTANTIN SUPAYA SISA RAKYATNYA YANG PAGAN MAO MASUK KRISTEN,SUPAYA NGGAK KULTUR SHOCK.
YESUS LAHIR MUSIM SEMI.
KONSEP YESUS MATI UNTUK NEBUS DOSA MANUSIA ITU DI ADOPSI DARI KEPERCAYAAN INDIAN AMERIKA SELATAN.
SEMUA RITUAL, SIMBOL, DLL. DALAM AGAMA LU DI AMBIL DARI KEPERCAYAAN YANG SEBELUMNYA. GAK ADA YANG ASLI.
SAMPE KE BEREWOK BEREWOK TUHAN LU PUN DIAMBIL DARI ZEUS.
BEGITULAH HAI ANJING ANJING SEMUA. MENDINGA LO IKUTINTUH TEMEN2 LU YANG LAEN YANG PADA MURTAD, KAN JUMLAH NYA BANYAK TUH. GUE SEBETULNYA ORG YANG KAGA DEKET DGN AGAMA. TAPI NGELIAT KESOTOYAN LU SEMUA GUE GUE AKHIRNYA GEDEK JUGA.
KEPERCAYAAN LU TUH KEPERCAYAAN TAI. MAO BUKTINYA,:
BANYAK TEMEN2 ORANG KRISTEN ANJING LU ITU PADA PINDAH AGAMA CUMA BUAT KAWIN DOANG, PADAHAL YANG NAMANYA AGAMA ITU HAL YANG FUNDAMENTAL, YANG HARUS MIKIR 1000 KALI UNTUK NGEROBAHNYA TAPI TEMEN 2 SEBANGSA LU ITU MALAH NGEGANTIN AGAMANYA SEGAMPANG ORANG GANTI SEMPAK JING.MESKIPUN BANYAK JUGA YANG KARENA HAL LAEN(DAPET HIDAYAH ATAU SEMACAMYA. UNTUK KASUS YANG TER AKHIR INI LO TAU GAK KENAPA MEREKA BEGITU? , ITU KARENA MEREKA UDAH JENUH SAMA AGAMA ANJING LOE ITU, ATAU MEREKA UDAH TAU FAKTA2 YANG GUE PAPARIN DI ATAS.BANYAK JUGAPEMUKA2 AGAMA LO YANG MURTAD JING.LO KAGAK TAU YA?, MAKANYA SERING SERING LIAT BERITA JING, BUKA MATALU UNTUK ITU
SUMBER
Comment atheist, untuk para nasrani anjing di situs  kumpulan misteri dunia/the bible code

part 2

nah ne buat om yg maen sara di bawah ne mau maen realita ne om ne kutipan dari ceritanya om \” setelah meniru dan kemudian memutarbalikkan fakta tertentu dalam Alkitab (kasarnya : tambal sulam), kaum muslim malah tanpa malu2 menyatakan kitab Alqur’an nya sebagai penyempurna bagi Alkitab. Seolah Allah itu sama \” ne cuma segelintir fak t dari kutipan kalimat om
1. Alqur\’an itu tidak berubah bahasa dimanapundia berada karna sesuai janji allah akan menjaga alqur\’an, bagai mana dengan alkitab om di ingris, berbahasa ingris, di indonesia berbahasa indonesia.., dan juga bahasa-bahasa yg lain.., ne sekarang yg buatan manusia sama yg buatan tuhan yg mana ?????, gue rasa orang bego\’ pun tau om…,
2. tu katanya kita yg melakukan tambal sulam atau perbaharuan…, ok om kalo om orang kristiani beneran masa gak tau ada alkitab revisi.., yg menyakitkan yg merevisi manusia.., wah…,ne maling teriak maling ne om.., (kalo om gak tau alkitap yg di revisi silahkan tanya sama pendeta ato guru agama om deh)
nah om.., sekarang gak usah maen sara lagi deh.. mending baca aja mau terima ya sono gak mau terima ya udah..,
satu hal lagi om kenapa orang kristiani suka insult (gak menghargai Agama lain) om?????.., ne om menurut ane karna gimana mau menghargai umat yg lain wong rumah ibadahnyapun gak pernah dihargai??? liat aja masuk ke rumah tuhan pake sendal sama sepatu.., bayangin aja kalo ada yg nginjak kotoran kucing.., marah ne om.., makanya om kalo gak mau di cubit jgn nyubit ya om… TQ om Peace….

Misteri sejarah Indonesia yang belum terpecahkan


1) Apakah issu tentang adanya Dewan Jendral yang mau mengkudeta presiden Sukarno itu sungguh-sunguh ada ?
2) Sebenarnya ada permasalahan apa dibalik segitiga kekuatan antara Sukarno – Dewan Jendral – PKI ?
3) Benarkah Presiden Sukarno sebenarnya mengetahui rencana PKI untuk menculik para jenderal ?
4) Kenapa Presiden Sukarno belakangan dekat dengan para petinggi PKI dan sebaliknya makin renggang dengan petinggi Angkatan Darat ?
5) Dimanakah Kolonel Suharto selaku Pangkostrad pada masa itu ketika terjadi penculikan para Jenderal ?
6) Jika Kolonel Suharto bisa mengatasi PKI hanya dalam waktu 24 jam, kenapa rencana PKI bersama para pengkhianat di tubuh Angkatan Darat justru tidak terdeteksi begitu lama ? Ada apa sebenarnya ?
7) Kenapa Kolonel Suharto tidak masuk dalam daftar culik PKI ? Padahal dia juga petinggi Angkatan Darat yang tidak berada di pihak PKI.
8) Benarkah SUPERSEMAR hilang ? Sebenarnya apakah isinya memang penyerahan kekuasaan dari Presiden Sukarno kepada Kolonel Suharto ? Apakah para saksinya memang hanya tiga orang ?

ini adalah bahan pemikiran para pemimpin negeri ini pada khususnya, dan kita semua sebagai rakyat pada umumnya. terlebih rakyat selalu menunggu tentang kebenaran yg sebenar-benarnya. tapi pihak penguasa terkesan menutup-nutupi apa yg sebenarnya telah terjadi. pertanyaan-pertanyaan diatas sama sekali TIDAK DIMAKSUDKAN UNTUK MENGGOYAHKAN KEAMANAN, KETENTRAM, DSB NEGERI INI. pertanyaan diatas hanya untuk sebagai bahan renungan untuk kita semua yg ada dan menjadi bagian dari REPUBLIK INDONESIA TERCINTA.